Pages

Kamis, 26 Juni 2014

Lika Liku Dunia Skripsiku part 3

Beberapa hari ini galau terus akibat kasus TA yang nggak nemu nemu. Tapi hari ini, Allah kembali memberikan pelajaran berharga buat gue. Yeah,, Allah menjawab semua kegalauan gue beberapa hari ini. 
Allah bener-bener nggak pernah ninggalin hambanya sob :D 

Sekarang gue udah punya keyakinan itu. Keyakinan buat ngelanjutin perjuangan skripsi gue yang dari jaman kapan masih stuck di situ situ aja. Allah pelan-pelan membuka pikiran dan hati gue. 

Yah, kalo diri kita sendiri nggak yakin gimana kita mau bisa menjalankan sesuatu yang udah kita putuskan untuk menjalaninya. Begitu teorinya. Dan ketika kita sudah memilih sesuatu, maka sebisa mungkin harus mempertahankan sesuatu itu.

Teknik Informatika adalah pilihan gue. Dan skripsi pun adalah sebuah pilihan. Apalagi judul. Gue ngambil judul yang gue ambil sekarang, dari awal gue tau segala resikonya. Yah, gue tau itu. Terus toh gue masih ngambil tuh judul kan ? Terus dimana letak keberanian gue dulu pas ngambil judul itu ? Dimana keinginan gue dulu ? Hilang lenyap karena stuck. Tapi yang namanya stuck, kalo dipikirin terus tanpa ngejalaninnya, ya nggak ada gunanya juga. Yang ada malah stress. Yah, kayak gue beberapa hari ini. Kepala munyeng, ada rasa gelisah di hati. 

Dan yang lebih buat gue stress lagi adalah, gue selalu memandang gimana nih TA gue ke depannya. Padahal gue belum ngejalanin masa-masa yang gue pikirin itu. Itu salah satu letak kesalahan gue yang saban hari bikin gue frustasi. Gue selalu mikir, "Nih kayaknya susah banget, gimana gue buat programnya ?", "kalo gue nggak bisa buat programnya gimana ?" dan berbagai macam pertanyaan lainnya. Padahal sidang TA 1 aja belum. Gue  udah jauh banget mikirnya. hha. Yah, itu lah salah satu kesalahan gue yang semakin buat gue stuck sepanjangan. Dan gue baru menyadarinya hari ini. ckckckck...

Karena kegalauan gue yang nggak penting itu, akhirnya gue pun jadi nggak tau mau ngapain. Mulai nggak yakin sama diri sendiri dan kemampuan sendiri. Dan mulai lupa kalo Allah dengan segala kehebatannya tentu bisa ngebantu gue sampe gue dapet gelar S.Kom. Mulai mikirnya kemana-mana, nggak fokus, dan mulai pasrah tanpa berusaha. ckckckck... kayak kata beage, "bodohnya dirimuuu..." hhha. 

Dan untungnya Allah lekas menyadarkan gue dari semua itu. Allah memberi keyakinan kepada diri gue, membuka pikiran gue dan hati gue. Allah menyadarkan gue bahwa Ia akan selalu ada untuk hambanya. Sungguh nistanya gue yah karena lupa akan hal itu. 

Sekarang gue mulai punya lagi keyakinan itu, keyakinan sama diri gue sendiri dan keyakinan kalo gue bisa asal gue mau berusaha dan bersabar. Keyakinan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hambanya. Allah selalu punya rencana indah untuk hambanya yang tentunya nggak pernah diduga. Gomawoo, Allah..

Dan gue jadi inget lagu pramuka gue yang sangat memberi motivasi. Ini dia lagunya.

Sangat jauh jalan menuju cita-cita kita
Tidak mudah mendaki itu meskipun kita lah tau
Tetap gembira menempuh jalan pertahankan meski lelah
Sekali jalan itu telah kita pilih
Tak akan kita kembali...

Dan ini plesetan untuk lagu tersebut :

Sangat jauh jalan menuju sidang TA kita
Tidak mudah mencapai itu meskipun kita lah tau
Tetap gembira terus bimbingan bertahanlah walau lelah
Sekali judul itu telah kita pilih
Tak akan kita kembali..


Whhaaaa... sangat memotivasi bukan ??? ^^

Senin, 23 Juni 2014

Untitle

Allah, Help me. I don't know what to do.
This final assignment make me crazy all of time.
There is always something that make me down. Whatever that is.
When my spirit increase, in that time, there is something that can make me dispirited.
When i wanna to run, There is stone that block my way. What can those happen Allah ?
I feel confused. I feel such a punk that no brighter life.
Allah,, Is this your planning to make me stronger ?
Is this your planning to make me mature ?
Is this your planning to make me more patient ?
Is this your planning to make me more sacrifice ?

If this is your planning, please make me strong Allah. Give me more patient, And show the ways to me Allah..
I believe in you, Allah...
I believe that you never leave me alone.
I believe that  there is a beautiful days after a hard days.
I believe that there is rainbow after tears..
I believe that All of that will be beautiful, some day.
I believe on your planning, Allah...


I trust you...


Kamis, 19 Juni 2014

Lika Liku Dunia Skripsiku (Part 2)

Beginilah nasib mahasiswa tingkat akhir, dimanapun, kapanpun, apapun,, ujung-ujungnya bahas SKRIPSI :( Sungguh kasian nasib mahasiswa tingkat akhir :( Tiap hari memikirkan skripsi, tiap hari bayang-bayang skripsi selalu datang.  Setiap menit, detik yang terlewati, hanya ada satu nama, "SKRIPSI" yang terus membuat gelisah hati. Bahkan dalam mimpi pun, si SKRIPSI masih hadir menghantui. Sungguh kejamnya kau, wahai SKRIPSI.
Apa kabar skripsi gue ? Skripsi gue masih disitu-situ aja. Sempet bahagia setengah mati karena udah boleh bimbingan bab 1. Eh tapi ternyata kebahagiaan itu hanya sementara. si skripsi ini ternyata nggak bisa ngeliat gue bahagia, seketika dia langsung buat galau.
Minggu kemaren gue nemuin dosen gue. Yah bak saras 008 gue menanti di depan ruang dosen. Yah, meski kemaren kecewa (udah diceritain di part 1), tapi tetep aja gue cinta mati sama pembimbing gue.Gue nggak bosen nungguin doi. Dan minggu kemarin itu ternyata pembimbing gue ada di TKP. Gue bahagianya bukan kepalang. Gue udah siapin semuanya. Jurnal udah gue babat abis, Bab 1 udah gue susun sedemikian cantik, dan form konsul udah gue vinil dengan rapi (kalo yang ini lebay, gimana mau tanda tangan coba). Gue berdendang bergembira ria meski menunggu sendirian. Dan tetap berdendang meski pembimbing gue nyuruh gue nunggu karena beliau mau ngajar dulu. Meski udah terduduk berjam jam tanpa makan dan minum, gue tetep tegar, tetep bisa tersenyum manis pada setiap orang yang lewat. Semua karena cinta. Karena menunggu ini, gue jadi dapet satu filsafat baru, "sungguh hebat sekali kekuatan cinta." yah kayak cinta gue sama pembimbing gue. hha.
Dan beliau yang gue tunggu-tunggu pun tiba. Dengan baju batik kebanggaannya. Gue sumringah dan langsung masuk ruang dosen sambil mengeluarkan senyum terbaik gue.
             "Pak, saya mau bimbingan. Ini bab 1 saya." Ujar gue sama dosen pembimbing gue.
             "Udah paham belum ini sama jurnal ? tau rumusan masalahnya ?" Dosen gue mulai bertanya dengan                  lembut.
Gue melongok. Dosennya juga melongo (bercanda). Dosennya lupa kalo kemaren gue udah dinasehatin abis-abisan sampe akhirnya boleh bimbingan bab 1. Gubrak.
           " Gini pak, kemaren saya udah disuruh buat skemanya, terus saya boleh bimbingan bab 1." Gue dengan lembut menjelaskan pada bapak dosen.
       "Oh iya ya ? saya lupa. Judul kamu apa ?" Dosen kembali bertanya dengan raut wajah tanpa bersalah :D
Gue tambah melongo. Dosennya ikut-ikutan ngelongo karena ngeliat tampang gue. hha (nggak nggak).
     " Judul saya ini loh pak." Gue menjawab dengan lembut.
Mendengar judul gue, si pembimbing langsung berkata "oooooo" panjang. Gue seneng ternyata pembimbing gue inget sama judul gue. Dan si bapak akhirnya meriksa bab 1 gue. Gue bahagia pengen nangis di depan bapak pembimbing ini. Tapi malu. Gue nggak mau terlihat lemah sebagai wanita kuat. hha.
Latar belakang, masih lancar, dicoret sih tapi masih meriksa. EH pas sampe rumusan masalah, bapaknya berenti meriksa. Terus ngeliat gue, gue syok.
    "Oh iya, sebelum saya lupa, ini kamu kasusnya jangan sama kayak jurnal. kalo nggak kamu plagiat. bla bla bla,\...." Sang pembimbing nggak ngelanjutin meriksa bab 1 gue, dan gue disuruh nyari kasus lagi. Saat itu gue langsung lemes. arghhh,,, ternyata masih panjang lagi perjuangan gue buat dapet gelar sarjana. Gue pasrah, masih tersenyum dan mendengarkan penjelasan bapak pembimbing sampe gue di suruh keluar.

Di rumah, gue mikir. Gue mau belokkin kasus gue ke mobile. Tapi, gue nggak bisa ngoding mobile programming. Gue bingung. Gue mikir lagi. Kalo kasusnya jadi pada suatu instansi kayaknya bagus. Yah kayak judul temen gue yang kasusnya dari tiket kereta ke tiket bola. Gue mikirnya jadi kasusnya dari internet ke instansi. Sipp. Gue ngerasa ide gue itu brilian banget.

Dan tadi, gue abis nemuin pembimbing gue buat ngasih tau ide brilian yang udah gue pikirin selama seminggu. Gue nunggu pembimbing gue. Seperti biasa, musti berjam-jam. Dan akhirnya ketemu juga. Dengan bangga gue bilang sama dosen pembimbing gue, "Pak, kemaren saya suruh ganti kasus pak. di jurnal kan pada internet pak nah kalo saya ganti di suatu instansi ginama pak ?"
Dosen gue langsung merebahkan badan di kursinya. Gue bingung. Dosen gue ikutan bingung. Gue garuk-garuk kepala, dosen gue ikutan juga (hehhehe nggak bercanda).
     "Itu sama aja... kasusnya harus yang penerapannya beda. jangan bedain instansi aja." Pak dosen menghela nafas panjang.
Gue diem. Melongo. Nggak tau mau mikir apa. Stuck. Blank. ide brilian gue ditolak. Gue ngerasa jatuh banget. Pikiran gue kalut., Gue nggak ada ide lagi mau kasus apaan. Yang ada di otak gue cuma mobile aja. Tapi mobile ??? gue nggak ngerti. Gimana nasib gue ? gimana Allah ?? Gue berteriak dalam hati.
Tingkat kegalauan gue naik lagi. Gue mau ngejer sidang TA 1 bulan juli tapi kalo gini gimana mau kejar tayang ?? Gue pasrah sama Allah. cuma bisa sabar dan ikhlas. Gue cuma bisa bilang sama Allah, "I believe in you" Gue cuma bisa bilang sama diri gue sendiri,"Semua akan indah pada waktunya.."

Perjalanan skripsi gue kayaknya masih panjang, Gunung wisuda yang indah itu masih sangat tinggi untuk digapai, masih banyak rintangan dan halangan yang akan dilewati, banyak ujian cobaan yang harus dilalui, tapi di setiap halangan dan cobaan itu ada makna yang luar biasa.

"Jodoh itu kayak pembimbing. Dengan kerja keras dan kesabaran ekstra, ia nggak kemana kok. Pasti ketemu. Tunggu waktunya aja :)" #versiGalau


Selasa, 03 Juni 2014

Lika Liku Dunia Skripsiku (Part 1)

Kata siapa jadi mahasiswa itu mudah ?? iya mudah, kalo baru masuk. Iya mudah, kalo pas libur semester. Iya mudah, kalo ipk di atas 3. Iya mudah, kalo nggak salah masuk jurusan. Iya mudah, kalo nggak harus kena macet berjam-jam. Iya mudah, kalo nggak harus rebutan bis. Iya mudah, kalo nggak harus ngerjain skripsi.
SKRIPSI !!! I hate this word. But, skripsi must go on kalo mau diwisuda sama rektor. Skripsi must go on kalo mau duduk di audit didampingi orangtua tercinta. Yihaaa,,, kepengen sih banget, tapi caranya gimana ??? Beginilah nasib mahasiswa tingkat akhir. Mau nggak mau harus berhadapan sama yang namanya skripsi.

Jadi mahasiswa tingkat akhir itu rasanya...... flat. Mata kuliah yang diambil udah nggak ada lagi, tapi masih harus bayaran lantaran belum sidang. Mesti rajin-rajin ke kampus, walaupun nggak ada tujuan. Meski standby di depan ruangan dosen, meski nggak tau ada atau nggak dosen yang dicari. Bayangkan gimana gajesnya kerjaan mahasiswa tingkat akhir. Setiap ketemu sama temen seangkatan pasti yang ditanya, "Udah sidang ?" Dan kalo ketemu adek-adek tingkat pasti ditanya, "Kapan wisuda kak ??" dan dilanjutkan dengan kata-kata yang gue tolak mentah-mentah. "Barengan aja kak wisudanya sama adek ya." Dengan tegas gue jawab, "NO !" Enak aja mau  wisuda bareng, mana boleh dong. kalian nggak boleh wisuda kalo gue belum wisuda. Gue bertereak dalem hati, kalo ngomong langsung takut digebukin. hha.

Tadi gue baru nungguin pembimbing gue. Gue nungguin doi dari pagi brohh. Ehh, si doi nggak ada di tempat. Gue inisiatif nanya sama mbak admin, Dan kata mbak admin si doi lagi ngadirin acara, tapi entar ke sini. Wah disitu harapan gue melambung tinggi. Rasa rindu yang membuncah karena udah lama nggak ketemu sama doi langsung meluap. Gue dengan semangatnya duduk di tangga depan ruang jurusan sambil bernyanyi-nyanyi gembira. Sejam gue nunggu, masih bisa ketawa. Dua jam nungguin, masih ada senyuman, tiga jam nungguin, kepala gue laper, perut gue pusing, mata gue cenat-cenut. Tapi karena geue sangat rindu sama doi, jadi gue bertahan menunggunya. Demi sebuah kerinduan. sipp.

Dan setengah jam kemudian, si doi dateng dengan tas ranselnya. Wah gue bahagia banget. Tapi ternyata gue diduluin sama mbak-mbak yang kayaknya lebih rindu lagi sama doi. Okeh, gue ngalah. Dan pas si mbak-mbak itu keluar, dia bilang, "Bapaknya mau pergi lagi." Nah loh. Dengan sigap gue loncat jungkir balik koprol menuju meja si doi. Pas ketemu sama si doi, dengan sangat lembut gue bilang, "Pak, saya mau bimbingan." Dengan memasang wajah senyum semangat bahagia sejahtera sentosa. Dan doi langsung bilang, "nggak bisa, saya sibuk hari ini." Mendengar kata-kata doi, gue langsung roboh. Gue nggak tau mau bilang apa lagi. Gue cuma bisa tersenyum kecut sama si doi dan keluar ruangan dengan kecewa. Arghhhh,,,, ini nih namanya penantian yang nggak ada hasil. Padahal gue lagi semangat-semangatnya mau nemui si doi. Tapi ternyata.......
Kemaren gue ditinggal pulang sama doi, padahal udah nungguin lama-lama, dan sekarang gue dinomor dua.in lantaran ada yang lain dihatinya. *apa sih* Gue kecewa banget, kecewa sejadi jadinya, tapi apalah arti kecewa, hati gue ternyata masih buat doi, cinta gue masih buat doi. Gue nggak kapok buat mengejar doi.*ya iyalah, kalo gue kapok, kapan gue sidangg ??*

Perjalanan gue sebagai mahasiswa tingkat akhir kayaknya masih panjang banget. Masih banyak lika liku yang harus gue hadapin. Masih banyak perjuangan yang harus gue lakuin, dan masih menumpuk kesabaran yang harus gue pupuk. Yahhh,,, walau gimanapun skripsi hanyalah skripsi, ia hanya syarat untuk sebuah gelar sarjana. Meskipun gitu, nggak mudah buat ngadepin prosesnya. Dibutuhin kerja keras dan kesabaran lebih buat nyelesai.innya.

"Skripsi itu kayak seseorang yang kita cintai, meski harus menunggu lama kita tidak boleh menyerah untuk mendapatkannya."
 

Blog Template by BloggerCandy.com