Pages

Minggu, 18 Desember 2011

My Ambition Before

Heii guys,, annyeonghaseo ??? Udah lama juga yah aku nggak nulis di blog. hha. kali ini aku mau cerita tentang cita-citaku yang dulu yang sekarang nggak mungkin bisa tercapai lagi yaitu "atlit badminton" . Yah,, aku terinspirasi buat nulis ini dari buku yang baru aku baca judulnya badminton freak karyanya stephanie Zen. Gara-gara baca buku itu, naluri bulu tangkisku kembali bangkit. Naluri yang sudah aku kubur dalam - dalam karena aku sadar itu nggak akan pernah tercapai. Baiklah, aku akan mulai bercerita yah. nggak usah banyak omong lagi. pasti kalian udah nggak sabar denger cerita aku. hhe :D *pede gilak* hha.

Sejak umur 10 tahun tepatnya kelas 4 sd, saat itu aku inget banget ada piala thomas dan uber cup di tayangin di tv. berhubung bokap aku juga salah satu badminton mania, jadi dia nonton deh. Nah, pas bokap aku nonton, aku melirik ke layar kaca sedikit, saat itu aku sibuk main tamiya. hha. Dan pas aku liat itu, awalnya aku berpikir keren banget olahraga ini. Dan dari situ aku mulai tertarik sama bulu tangkis. Yah,, aku harus berterima kasih sama Taufik Hidayat karena saat itu dia yang sedang bertanding. Gayanya taufik keren banget di lapangan. Dari nettingnya, bola drive nya, backhandnya, dan smash smash tajamnya. Selain itu pertahanannya yang tangguh semakin membuat aku terpesona. Yah, mungkin saat itu aku masih anak-anak yang belum mengerti tentang hal itu, tapi entah kenapa saat aku melihat pertandingan itu, ada semacam magnet yang menarikku untuk menggeluti dunia tersebut. Setelah itu aku mulai belajar bermain bulu tangkis dari teknik dan cara menserve yang benar.
2 tahun berselang, saat itu usia ku beranjak 12 tahun dan aku di bangku kelas 6 sd. Aku semakin tergila-gila dengan bulu tangkis apalagi ketika aku melihat thomas dan uber cup juga indonesia super series yang saat itu namanya masih indonesia open di tv. Aku semakin bulat ingin menjadi atlit badminton dan saat itu permainanku tidak buruk buruk amat untuk anak sd seumuranku. Saat itu aku berpikir bagaimana aku bisa mengalahkan lawan-lawanku dan menjadi pemenang. Dan meskipun aku masih anak dengan usia 12 tahun, jiwa nasionalisme ku sudah sangat tinggi dan dengan kokoh terbentuk. Aku ingin menjadi pahlawan bagi bansga ini. Setidaknya, aku bisa membuat lagu indonesia raya dan bendera merah putih berkibar di tiang tertinggi di negara lain. Yah, itu impianku. Ini tidak dibuat-buat. karena entah kenapa saat usia seperti itu aku sudah merasa jiwaku mengalir di bulu tangkis. Saat bermain bulu tangkis, aku bisa melakukan apapun yang ingin aku lakukan, aku bebas, aku lepas, dan aku pikir inilah duniaku.
Niatku ingin masuk ke dalam klub bulu tangkis tak terbendung lagi. Namun,, orangtua ku yang memang tidak pernah melarangku untuk berkiprah di dunia manapun tidak tau dimana klub bulu tangkis di sekitar rumahku. Yah,, di kotaku klub bulu tangkis masih sangat jarang ditemui. Apalagi saat aku masih sd dulu sekarang saja masih sangat sulit menemukan klub di kotaku. Kalaupun ada, itu pun tempatnya sangat jauh. Walaupun kotaku sudah sangat maju, tetapi untuk urusan bulu tangkis atau bidang olahraga kotaku belum sehebat jakarta atau daerah yang ada di pulau jawa lainnya. Padahal banyak sekali makhluk-makhluk berbakat dalam bidang olahraga di kotaku ini. Yah,, kotaku memang sangat malang jika dilihat dari segi olahraganya. Padahal stradion yang kotaku miliki adalah salah satu stadion terbaik di Indonesia setelah bung karno. Bahkan, kotaku baru saja mennjadi tuan rumah sea games 2011 kemarin, kotaku menjadi propinsi pertama di luar pulau jawa yang menjadi tuan rumah sea games. Aku bangga, namun aku miris.
Dan karena tidak menemukan klub yang bisa aku masuki, aku harus mengandaskan impianku ini di SD.
Kemudian, aku menjejaki bangku SMP, dan ternyata di smp ku ada eskul bulu tangkis. Saat itu betapa bahagianya aku. tanpa pikir panjang, aku langsung memilih eskul ini. Yah, aku merasa impianku kembali datang. Aku merasa ini salah satu cara agar aku bisa mengharumkan nama bangsa indonesia. Pikiran anak seusiaku yang memang sangat polos. Dulu aku tak pernah membayangkan betapa ketatnya saingan di dunia peratlitan untuk bisa mewakili Indonesia di ajang internasional.
eskul bulu tangkis ini terus aku tekuni. Classmeeting lomba bulu tangkis antar kelas pun aku ikuti setiap akhir semester. Bahjkan,, aku ikut latihan dengan salah satu atlit taruna Sumsel. Pelatihku itu pernah berkata padaku menyuruhku untuk masuk ke klub bulu tangkis yang bisa menyalurkan bakatku ini. Aku pun kembali mencoba. Tapi apa daya, latihan bulu tangkis di kotaku selalu diadakan malam hari. Dan yang menjadi permasalahan, orangtua ku tidak mau menjemputku seusai latihan. Aku sebagai wanita, mana mungkin berani pulang sendiri ke rumah malam-malam, apalagi aku masih sekecil ini. Dan aku kembali harus mengubur dalam - dalam keinginanku untuk berlatih bulu tangkis.
Memasuki bangku SMA, aku masih berpikir menjadi atlit bulu tangkis. Namun, kenyataan menyadarkanku kalau aku tidak bisa. Yah,, sekeras apapun aku berusaha, bahkan saat usia seperti ini aku masuk klub bulu tangkis aku yakin ini sudah terlambat. Kalaupun aku memaksakan diri untuk tetap masuk klub bulu tangkis, mungkin aku hanya mampu bersaing hingga level kota. Dan sejak itu, aku sudah benar-benar mengubur jauh keinginanan dan cita-cita ku untuk menjadi atlit bulu tangkis. Terlebih saat aku menyadari betapa ketatnya persaingan untuk mencapai platnas dan menjadi srikandi bangsa. Yah,, meskipun cita-citaku itu sudah aku buang jauh-jauh, tapi tetap saja aku penggila bulu tangkis. Emosiku terhadap bulu tangkis masih tetap sama saat pertama aku melihat pertandingan bulu tangkis di TV saat SD dulu. Aku menangis jika Indonesia kalah dan menangis terharu ketika Indonesia menang. Perasaanku terhadap negara dan bangsa ini pun masih tetap sama. Bulu kudukku berdiri setiap kali aku mendengarkan lagu indonesia raya berkumandang di negeri orang dan air mata ku meluap bangga ketika sang saka merah putih berkibar di ujung tiang tertinggi di ikuti oleh bendera dari negara lain. Yah,, aku masih pencinta bulu tangkis seperti dulu. Hanya cita-citaku saja yang sudah aku buang jauh-jauh dari pikiranku. Karena jika aku mengingatnya, selalu ada rasa sesak di hati ini. Rasa menyesal sekaligus iri melihat mereka atlit-atlit bulu tangkis Indonesia yang bisa masuk platnas dan berjuang demi nama negeri tercinta.
Sekarang aku sudah kuliah, dan aku pun sudah mengubah cita-citaku sesuai dengan jurusan yang aku ambil di kuliah ini. Tapi tetap saja aku menggilai bulu tangkis dan semua tentangnya. Bagaimana pun, bulu tangkis adalah cinta pertamaku. Bulu tangkis adalah bagian terpenting dalam hidupku yang terus mewarnai kalbuku.

badminton, you are my first love and i love you ever and forever :* <3

Selasa, 06 Desember 2011

Pohon Kokoh dan Ranting yang Rapuh

Ini lah kisah pohon yang terlalu banyak menjadi tempat sandaran ranting.

Pohon mungkin kokoh, tapi jika terlalu banyak ranting yang bersandar dan membebaninya pohon itu pun akan goyah sekuat apapun ia.
Ranting... tidak sepantasnya terus bersandar pada pohon. Tidak selayaknya terus meminta perlindungan pada pohon. Ranting... pada saatnya, dia juga harus bisa menjadi pohon baru. Setidaknya mengurangi beban pohon yang semakin tua, semakin banyak ditumbuhi ranting-ranting baru.
Pohon... meski dia kuat, ada kalanya dia juga merasa letih karena terlalu banyak ranting yang menumpang padanya. Bahkan, pohon pun bisa berubah seperti ranting saat dia sudah tidak sanggup lagi memikul beban yang terlalu banyak.
Ranting.. ia memang diciptakan untuk rapuh pada awalnya. karena ada pohon yang kokoh untuk tempat ia berlindung. tapi ranting suatu waktu juga harus menjadi pohon yang kokoh, agar mampu melindungi ranting-ranting baru yang lain.
Pohon...dia tidak pernah ingin terlihat rapuh di hadapan ranting. Meski lelah, ia terus melindungi ranting sampai ranting itu benar-benar menjadi pohon seperti dia.
Pohon... selalu memberikan apa yang dibutuhkan oleh ranting, berusaha mengerti ranting, dan mendengarkan segala keluh kesah ranting. walaupun sebenarnya dia sendiri penat dengan segala problema dan beban yang terus datang kepadanya. Namun pohon.. akan selalun ingin terlihat kuat di depan ranting. Karena pohon tau jika ia lemah, maka itu akan membuat ranting sedih dan ikut lemah.
Ranting... meskipun rapuh dan terlalu bergantung pada pohon, dia juga harus mengerti beban pohon yang besar. dia juga harus memahami saat pohon diam-diam mulai rapuh meskipun pohon tak pernah mengatakannya. Ranting juga harus sadar, tidak selamanya ia bisa terus jadi ranting yang bergantung pada pohon. Dia juga harus menjadi pohon. Yah,, paling tidak ranting harus bisa menjadi pohon yang ikut berdiri kokoh di sebelah pohon yang menjadi pelindungnya. Setidaknya, sang pohon akan bangga melihat ranting yang dulu terus bersandar kepadanya kini juga menjadi sebuah pohon yang kokoh sama sepertinya meskipun saat ini dia tidak sekokoh dulu.
Pohon.. ketika ranting yang menempel padanya dulu telah berubah menjadi pohon, dengan bahagianya dia akan berkata "dia adalah rantingku yang sekarang sudah menjadi pohon sama sepertiku" dan dengan kepuasan dia akan merasa beruntung karena memiliki ranting yang meski rapuh dia selalu berjuang dan karena perjuangannya, rantingnya bisa menjadi pohon.
Ranting.. tidak boleh egois ingin terus mendapatkan tempat pada pohon. Ingin terus dilindungi pohon dan tidak rela jika pohon membagikan apa yang sudah diberikannya kepada ranting ini kembali diberikannya pada ranting-ranting baru yang bersandar pada pohon. Ranting juga bisa kuat tanpa pohon. Ranting juga bisa kokoh meski tak ada pohon tempat ia bersandar.
Pohon.. ranting... sebenarnya 2 hal yang memiliki kesamaan. Pohon..ranting... karena terlalu banyak persamaan, salah satunya tidak ingin saling melukai. Tapi ego,,, membuat pohon dan ranting saling menjauh dan saling melukai. Namun tetap saja, karena pohon dan ranting memiliki kesamaan dan pada dasarnya dari satu jenis yang sama, seketika pohon dan ranting akan saling melindungi kembali. Saling melupakan ego masing-masing, dan kembali saling berdampingan. Pohon dan ranting dua hal yang sama dan tidak bisa dipisahkan karena mereka saling membutuhkan :)

special for my tree who always protect me at once, now, future, and forever . Heii tree,, i'm twig will justify if i can get the tree like you too :)

Kamis, 01 Desember 2011

1 Desember 2011 - I'm 19 years old now :)

Haii guys,, nggak terasa yah ini udah tanggal 1 Desember aja. Ok. this is the special day for me. coz, in this day, i'm 19 years old. this is my birthday. This day is the day where i'm out of my mother belly and see the world.
Oke deh. aku mau say thanks duyuu..
Million Thanks for Allah, karena nikmat usia yang sudah diberikan, dan terima kasih karena menjadikan aku terlahir sebagai salah satu orang yang beruntung dengan banyak orang yang baik disekitarku, dengan banyak orang yang menyayangiku. Makasii Allah, you're the one.
Million thanks for my parent, my brother, and my big family because always make my days beautiful. Thanks because ready to give me lesson about life so, i can get the strong girl. Tanpa kalian, aku bukanlah apa2 :) Luoh u all my big family :*
Big thanks for my best friends, my friends for speech, and surprise. Aku bahagia karena aku punya kalian. sayang kalian :*

Oke, in my birthday i will make a wish .
# I hope Allah always give me power to walk on the way of my life. give me patience to face all the trials.
# I hope i can get the mature person
# Aku berharap orang - orang yang menyayangiku, juga disayangai dengan orang lain.
# Oke. aku nggak tau mau ngomong apa lagi., karena terlalu banyak harapan aku . Saking banyaknya aku lupa apa aja. hha.

oh iya, aku ceritain kejutan apa yang aku dapet hari ini.

Pas pagi pagi dateng ke kampus biasa aja, malahan temen aku yang biasanya ngucapain paling pertama hari ini dia nggak jadi yang pertama. Aku pikir ini bakal jadi ulang tahun suram dan tak mengasyikkan karena temanku yang selalu inget itu aja nggak inget. hha. Sampe kampus, temen-temen kampus ku ngucapin selamat semua. Dan kemudian, setelah di kampus sampe sore, aku pun pulang, pas d bis, tiba - tiba dapet sms dari dek bunga, katanya mau minta ajarin buat program. Sebenernya aku aneh, kenapa nih adek mintak ajarin bikin program setau aku nggak ada tuh sejarahnya SMA Negeri 18 buat program. hha. Tapi karena akting nih adek meyakinkan banget, jadi akunya percaya-percaya aja. hha. *ini anak kulia, ditipu sama anak sma* *malu-maluin aja nih anak kuliah* hha.
Nah,, singkat cerita sampe deh aku di rumah. Nih adek adek udah nongkrong aja di warung ibu aku. Eh, akting mereka ngeyakinin banget, pakek alibi ngajak foto-foto. hha. terus tiba-tiba, dateng sii venty sama Mr. X nya dia (hha) naek motor nya sii mr. X. Nih sii venty bawa kue sama asoyy entah isinya apa. Terus, kue itu langsung di ambil sama adek-adek pramuka aku, dan aku di suruh niup lilin. hha. Jadi terharu nih, padahal tadi hujan. Mereka tahan basah-basah buat ngasih surprise aku.
Nah, pas aku abis niup lilin, tiba tiba aku di untak pakek telor mentah yang amisnya nauzubillaj banget. Enak nih kalo tuh telur cuma satu atau dua, ini telur setengah kilo raip di kepala aku semua. Bayangkan betapa amisnya aku saat itu. Dan nggak hanya itu, aku di siram pakek sagu yang entah berapa kilo. Aku bener-bener jadi adonan pempek. Karena aku orang yang nggak bisa nerima aja digituin, aku kejer-kejer deh sii venty, dek bunga, dek uchi, dek tia, sama dek dinda. Sayangnya mereka cuma kena sedikit. Bahkan dek tia malah nggak kena. Tapi sii Mr. X ny venty kena dong. hha. Padahal tuh Mr. X nggak bersalah. hha.
Ternyata nggak sampai situ, aku disiram pakek aer terus di lempar lagi pakek sagu. habislah aku. muka ku sudah penuh dengan sagu. Aku seperti orang gila, Setiap mobil, motor, angkot, orang yang lewat melihat ulah ku dan adek2 ku jg venty sambil tertawa geli. Hha mungkin dipikirnya nih orang maenan kok di pinggir jalan. nggak takut ketumbur mobil apa. Udah gede-gede semua, eh maenannya sagu sama telor. Nggak ada kerjaan lain apa. Mana ujan kayak gini. hha. yah mungkin itu lah yang ada di pikiran orang-orang yang melihat kegilaan kami sampe orangtua aku aja geleng-geleng liat tingkah kami. hha. Tapi ada yang kurang, ayuk yossi kok nggak ada ya ? kemana ayuk yossi ? aku terus bertanya tanya, aku takut ayuk yossi marah padaku makanya dia tidak mau datang ke rumahku. Padahal bisanya dia selalu datang pas hari ulang tahunku. Eh ternyata ayuk yossi dateng abis maghrib. Bahagia banget rasanya. Baru lah aku merasa kebahagiaan aku lengkap banget hari ini. Makasii banget karena care banget sama aku.

Makasii buat Venty dan ayuk yossi tayank, karena udah bela-belain dateng ke rumah aku meski harus melawan hujan cuma buat ngucapin selamat ulnag tahun sama aku. Makasii juga kue + bonekanya. bonekanya unyuu beudt :D makasii yah. Apalah arti aku, tanpa kalian yang selalu memberikan berbagai macam warna di setiap langkahku. Aku sayang kalian :*
Makasii juga buat dek uchi, dek tia, dek bunga, dan dek dinda yang udah susah-susah menipu kakak dengan alasan program. HHa., makasii juga udah nungguin kk di rumah sampe nggak ganti baju lagi. Makasii telor sama sagunya. Sukses banget rencana kalian dek membuat kk nyaris menyamai pempek dan malu diliatin orang. Kakak nggak nyangka banget kalai bakalan di siram pakek sagu dan di ceplok pakek telor. Awas yah kalian. tunggu pembalasan kk. Kolam ikan 18 menanti. hha :D Tapi makasii yah dek udah susah payah melawan hujan buat dateng ke rumah kakak. sayang kalian adek2 ku :* :* :*
Makasii juga buat Dini Ratu Alay, Ambo iko ha, Lidi, Dinta Ar-Yan, Niken arimas, Shinta, dan arin atas ucapan + doanya + pelukan nya. hha. sayang kalian juga :* Aku beruntung punya temen kayak kalian yang buat  pandangan tentang dunia kampus di mataku jadi berbeda.
Makasii juga buat orang-orang yang sudah ngucapin yang namanya nggak mungkin aku sebutin satu persatu.


 Aku beruntung karena punya kalian, Hidupku juga kian sempurna karena kalianlah bagian dari kesempurnaan itu, Selain sempurna hidupku juga terasa lengkap karena kalian bagian dari pelengkapnya :)
 

Blog Template by BloggerCandy.com