It’s not just about travelling, but a journey...
I’m just an ordinary girl who want hold my dreams one by one. And one of that has done. Yeah,,
i have a dream to go to aboard when i’m university student and i made it.
Yeahh... However, i didn’t go to aboard
with my friends who i’ve write their name in my proposal, it’s okay because i
went there with my lovely elementary buddy’s and my friend in university. I
called us as three wonder women. Yes, because it’s our first time for travel to
aboard.
Hanya dengan modal nekad dan tiket yang terlanjur udah di pesen, kami
berangkat. Detail ceritanya, yok baca paragraf selanjutnya.
Entah takdir atau gimana, pas pertengahan tahun 2014
kemarin, nggak sengaja gue ngobrol sama temen gue sejak sd sampe sekarang
(bosan sih liat dia mulu. Dia lagi dia lagi, but who knows. She become one of
the beautiful thing that Allah gave to me. Cieee) . Yeah,, gue suka berteman
dengan nih orang. Walaupun kata pembina pramuka gue dulu nih orang kurang
secanting (itu kata pembina pramuka gue loh hha *peaceloveandgahoelzz nyai)
tapi dia ini temen yang asik buat diajak ngobrol banyak hal. Dan yang lebih
buat gue suka temenan sama dia adalah kita punya visi dan misi yang sama, and
kita punya mimpi yang sama. Ahhh,, i like you totally nyai. Hahhahaa.
Nah
karena punya visi dan misi yang sama inilah, singkat cerita kami pengen banget
backpackeran ke luar negeri. Dan pemikiran yang hanya nggak sengaja tercetus
itu pun kami laksanakan. Kami cari tiket murah dan pas kebeneran air asia lagi
promo. Akhirnya kami berencana memesan tiket itu. Tapi kami mikir, kalo cuma
berdua, kan nggak asik. Jadi kami sibuk mencari partner. Dan alhasil kami
temukan si kecil mungil sebut saja Saee yang mau ikut dalam perjalanan uji coba
kami. Jadilah kami tiga wanita tangguh super kece anugrah indah dari Allah
untuk negeri tercinta Indonesia ini. Nggak nyambung. Tapi beneran deh, saran
nih buat para lelaki, wanita-wanita kayak kita bertiga ini perlu di perjuangin
cintanya dan perlu di lestarikan keberadaannya karena sesungguhnya wanita
seperti kami memiliki tingkat kemandirian mutlak dengan pemikiran superior dan
innerbeauty yang luar biasa. Cocok buat jadi ibu bagi anak-anak kalian nanti.
Setelah ngomong ini gue langsung di lemparin biji tomat sama temen-temen cowok
gue. Gue mulai ngelantur.
Menjelang bulan keberangkatan, ada aja hal yang seolah jadi
rintangan buat menggapai puncak. Eaaa... dari mulai gue nggak bisa nepati janji
sama ortu gue. Ahh,, lo harus tau. Gue janji sama bokap gue buat menyelesaikan
skripsi gue sebelum berangkat backpackeran. Tapi apa daya, skripsi masih betah
deket-deket gue. Dia masih suka bersahabat dengan gue. Skripsi skripsi,
seharusnya lo udah enyah dari pandangan gue. Huft. Hahhaa. Jadi nih, awalnya
bokap gue nggak ngizinin lantaran inget promise yang pernah gue buat
bersamanya. Yah, sebagai anak yang baik gue sadar diri, di saat gue nggak bisa
menyelesaikan kewajiban gue maka gue nggak punya hak buat nuntut apa yang jadi
hak gue. Sesuai sama hukum hak dan kewajiban. Jadinya gue Cuma pasrah doang.
Berharap bokap gue mengasihani anaknya yang kebelet ini (kebelet backpacker
maksudnya hihihi). Belum lagi si saee
yang katanya juga nggak mau pergi lantaran nasibnya kayak gue. Hahaa. Hanya
nyai yang bisa menepati janjinya. Dan galaulah dia sendiri. dia mau pergi, tapi
nggak mau kalo Cuma sendrii. Hidup itu emang nggak adil teman. Hhahaa.
Gue masih berjuang memelas sambil guling guling di depan
babe gue. Bukan malah kasian ngeliat gue, si babe malah ngomel ngomel ngatain
gue. Terus gue nangis-nangis sambil bergelantungan, si babe bukannya sedih eh
malah megang jidat gue sambil bilang, “kamu nggak mulai gila kan nak ?” Ahhhh
gue langsung roboh. Babe, engkau sungguh tak mengerti apa yang anakmu rasakan.
Huft buat babe. AHHAHA. Just improve yang ini. Hahaaa. Gue ngomong sama babe
gue, sambil ngasih pengertian, dan babe gue hanya diem mikir. Terus gue biarin
aja babe gue menimbang nimbang hatinya yang galau.
Dan finally, setelah proses olok-mengolok, babe gue ngizinin
gue berangkat. Ahhhh,,, rasanya bahagia banget gue. Meskipun gue malu sendiri
karena nggak bisa menepati janji. Saat itu dari hati yang tulus gue meminta
maaf sama babe dan enyak gue karena belum bisa menepati janji, minta maafnya
dari hati loh, jadi ya tanpa kata. Hahaha.
Okeh deh,, bersambung dulu aja lah ceritanya. Nanti gue sambung lagi nih cerita.
Bersambung.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar