Pages

Sabtu, 04 Juli 2015

The Journey , Palembang-Malaysia-Thailand-Malaysia-Palembang (Part 1)

It’s not just about travelling, but a journey...

I’m just an ordinary girl who want hold my dreams  one by one. And one of that has done. Yeah,, i have a dream to go to aboard when i’m university student and i made it. Yeahh... However, i didn’t  go to aboard with my friends who i’ve write their name in my proposal, it’s okay because i went there with my lovely elementary buddy’s and my friend in university. I called us as three wonder women. Yes, because it’s our first time for travel to aboard. 
Hanya dengan modal nekad dan tiket yang terlanjur udah di pesen, kami berangkat. Detail ceritanya, yok baca paragraf selanjutnya.

Entah takdir atau gimana, pas pertengahan tahun 2014 kemarin, nggak sengaja gue ngobrol sama temen gue sejak sd sampe sekarang (bosan sih liat dia mulu. Dia lagi dia lagi, but who knows. She become one of the beautiful thing that Allah gave to me. Cieee) . Yeah,, gue suka berteman dengan nih orang. Walaupun kata pembina pramuka gue dulu nih orang kurang secanting (itu kata pembina pramuka gue loh hha *peaceloveandgahoelzz nyai) tapi dia ini temen yang asik buat diajak ngobrol banyak hal. Dan yang lebih buat gue suka temenan sama dia adalah kita punya visi dan misi yang sama, and kita punya mimpi yang sama. Ahhh,, i like you totally nyai. Hahhahaa.


Nah karena punya visi dan misi yang sama inilah, singkat cerita kami pengen banget backpackeran ke luar negeri. Dan pemikiran yang hanya nggak sengaja tercetus itu pun kami laksanakan. Kami cari tiket murah dan pas kebeneran air asia lagi promo. Akhirnya kami berencana memesan tiket itu. Tapi kami mikir, kalo cuma berdua, kan nggak asik. Jadi kami sibuk mencari partner. Dan alhasil kami temukan si kecil mungil sebut saja Saee yang mau ikut dalam perjalanan uji coba kami. Jadilah kami tiga wanita tangguh super kece anugrah indah dari Allah untuk negeri tercinta Indonesia ini. Nggak nyambung. Tapi beneran deh, saran nih buat para lelaki, wanita-wanita kayak kita bertiga ini perlu di perjuangin cintanya dan perlu di lestarikan keberadaannya karena sesungguhnya wanita seperti kami memiliki tingkat kemandirian mutlak dengan pemikiran superior dan innerbeauty yang luar biasa. Cocok buat jadi ibu bagi anak-anak kalian nanti. Setelah ngomong ini gue langsung di lemparin biji tomat sama temen-temen cowok gue. Gue mulai ngelantur.

Menjelang bulan keberangkatan, ada aja hal yang seolah jadi rintangan buat menggapai puncak. Eaaa... dari mulai gue nggak bisa nepati janji sama ortu gue. Ahh,, lo harus tau. Gue janji sama bokap gue buat menyelesaikan skripsi gue sebelum berangkat backpackeran. Tapi apa daya, skripsi masih betah deket-deket gue. Dia masih suka bersahabat dengan gue. Skripsi skripsi, seharusnya lo udah enyah dari pandangan gue. Huft. Hahhaa. Jadi nih, awalnya bokap gue nggak ngizinin lantaran inget promise yang pernah gue buat bersamanya. Yah, sebagai anak yang baik gue sadar diri, di saat gue nggak bisa menyelesaikan kewajiban gue maka gue nggak punya hak buat nuntut apa yang jadi hak gue. Sesuai sama hukum hak dan kewajiban. Jadinya gue Cuma pasrah doang. Berharap bokap gue mengasihani anaknya yang kebelet ini (kebelet backpacker maksudnya hihihi).  Belum lagi si saee yang katanya juga nggak mau pergi lantaran nasibnya kayak gue. Hahaa. Hanya nyai yang bisa menepati janjinya. Dan galaulah dia sendiri. dia mau pergi, tapi nggak mau kalo Cuma sendrii. Hidup itu emang nggak adil teman. Hhahaa.

Gue masih berjuang memelas sambil guling guling di depan babe gue. Bukan malah kasian ngeliat gue, si babe malah ngomel ngomel ngatain gue. Terus gue nangis-nangis sambil bergelantungan, si babe bukannya sedih eh malah megang jidat gue sambil bilang, “kamu nggak mulai gila kan nak ?” Ahhhh gue langsung roboh. Babe, engkau sungguh tak mengerti apa yang anakmu rasakan. Huft buat babe. AHHAHA. Just improve yang ini. Hahaaa. Gue ngomong sama babe gue, sambil ngasih pengertian, dan babe gue hanya diem mikir. Terus gue biarin aja babe gue menimbang nimbang hatinya yang galau.

Dan finally, setelah proses olok-mengolok, babe gue ngizinin gue berangkat. Ahhhh,,, rasanya bahagia banget gue. Meskipun gue malu sendiri karena nggak bisa menepati janji. Saat itu dari hati yang tulus gue meminta maaf sama babe dan enyak gue karena belum bisa menepati janji, minta maafnya dari hati loh, jadi ya tanpa kata. Hahaha.

Okeh deh,, bersambung dulu aja lah ceritanya. Nanti gue sambung lagi nih cerita.

Bersambung.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blog Template by BloggerCandy.com