Pages

Selasa, 12 Januari 2016

Story- My Bad Guy (Part 5)

Hari pertama pentas seni di mulai.. aku tak menyangka jika euforia di pentas seni ini sangat luar biasa. Mulai dari peserta, panitia, event organizer, tempat yang disulap menjadi gemerlap dengan hiasan bola lampu yang berwarna warni di mana-mana, bahkan euforia penonton pun sangat luar biasa. Bule yang sedang berkunjung ke Bali dan juga masyarat lokal yang ada di sini, ikut serta memeriahkan pentas kesenian yang ternyata agendanya adalah pertunjukan kesenian dan budaya 33 propinsi di Indonesia.
Tidak cuma pertunjukan kesenian, pentas kesenian ini pun di warnai dengan stand stand dan dihibur oleh artis ibukota selama satu minggu full. dan hari pertama ini j-rock menjadi grup band yang diundang.
                "ahhhh kereeeennn !!!" aku bergumam sembari menoleh setiap jalan yang aku lewati untuk menuju panggung utama.
              "norak!" vino bergumam dengan gaya coolnya.
           "biarin" jawabku cuek, tidak peduli. aku kembali menikmati sepanjang jalan lokasi pentas kesenian ini yang di sulap menjadi sangat indah dan gemerlap. vino masih sibuk menjepret kamera DSLR milik kantor yang memang digunakan jika keluar lapangan. aku penasaran melihat hasil jepretan vino. tapi ku tahan rasa penasaranku itu. "nanti aja lah kalo pas mau masukin di web." pikirku.
            "hari ini ku dendangkan... lagu yang ingin kunyanyikan... terkenang sebuah kenangan... yang aku alami...." suara jrock mengerock keren membuatku terpancing untul melihat. apalagi lagu yang dinyanyikan adalah lagu favoritku jaman smp. awalnya aku tidak kenal dengan si jrock ini, tapi sahabatku memperkenalkan aku pada mereka. meski tak begitu suka lagu dengan aliran rock, tapi khusus lagu ini, aku suka.
           "vin liat jrock bentar yok." ujarku sedikit berteriak pada vino. yang di ajak bicara mengeryitkan kening. lalu menggeleng.
           "ihh,,, ya udah. aku aja ke situ. kamu tunggu sini yaa.." aku kemudian berjalan cepat mendekat ke panggung dimana jrock sedang bernanyi. aku menyelip diantara kerumunan para penonton yang ikut menyaksikan penampilan jrock. ternyata yang menonton konser ini bgitu ramai. namun demi melihat jrock dari dekat, aku menyelip hingga hampir barisan paling depan. dan jrock pun terlihat jelas dimata ku. aku meloncat loncat mengikuti irama lagu bersama dengan penonton lain. tiba-tiba ada orang yang menyenggolku kuat. aku tidak siap menerima senggolan kuat itu. tubuhku nyaris terjatuh. tapi ada sosok yang sigap menangkap tubuhku. 

Dalam tangkapannya aku menoleh, ternyata sosok itu adalah vino. aku terdiam sebentar. "vino" hanya kata-kata itu yang akhirnya mampu keluar dari mulutku. jantungku berdetak maksimal tanpa bisa aku kontrol.
             "untung gue ngikutin lo" ujarnya tanpa melepas pegangannya padaku. aku semakin terdiam, tak mampu berkata kata. jantungku semakin tak bisa di kontrol detakannya. ku harap vino tidak mendengar detakan jantungku yang terasa begitu keras di telingaku. Aku milirik tangannya yang masih merangkul bahuku. dan sedetik kemudian vino langsung melepas pegangannya. "sorry" ujarnya salah tingkah. "makasih" ujarku sambil tersenyum. 
            Vino membalas senyumanku. "lain kali hati-hati dong."
            "yang tadi di luar prediksi. hhhha" aku tertawa.
             "ngeles lo. balik yuk" ujar vino sambil melangkah keluar dari kerumunan para penonton jrock. aku mengikuti langkahnya dari belakang.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
             "wahh, hasil foto kmu bagus vin" ujarku sambil mengutak atik tombol next dan previous di kamera. hasil jepretan vino memang bagus. fokus dan tujuan objek yang ingin difotonya jelas terlihat tanpa harus diceritakan. Unsur yang sangat penting dalam sebuah foto menurutku sebagai orang awam.
           "iya dong. gue." ujarnya bangga. aku hanya memicingkan mataku yang di balas vino dengan picingan mata juga. aku ingin mencibirnya tapi kuurungkan niatku.
           "eh ajarin aku dong vin. aku pengen belajar fotografi." ujarku yang tiba-tiba teringat aku dulu pernah ingin menjadi potografer majalah olahraga biar bisa memotret setiap gerak gerik atlit favoritku.
          "emmm... lu mau bayar gue berapa ?" ujar vino dengan nada yang menantang. aku diam. mencoba berpikir sejenak. terlintas si pikiranku untuk berkata aku bayar pakai cinta. aku geli sendiri membayangkannya.
          "hoiii malah senyum sendiri." suara vino membuyarkan pikiranku.
          "ehhh...nolong harus ikhlas dong.. huuuu... ya udah, aku traktir." ujarku setengah cemberut.
          "traktir ? ahhhh terlalu mainstream." ujarnya. aku menghela nafas.
           "jadi maunya apa ?" ujarku dengan muka yang cemberut.
           "maunya gue pikirin dulu. tapi lu janji harus mau." ujar vino sambil memicingkan matanya. aku berpikir keras dan akhirnya mengiyakan.
           "iyaa deh iya... tapi jangan yang aneh-aneh. tapi beneran ajarin." ujarku pasrah.
           "bawel banget sih lu. tenang aja." ujarnya dengan senyuman yang aku tak mengerti artinya.                  "besok abis liputan, gue ajarin." ujar vino lalu kembali fokus pada laptopnya. aku tersenyum sambil menganggukkan kepala.

           "ahhh,,, perjalanan dinas yang menyenangkan.. " dalam hati aku bergumam.

-------------------------------------(To Be Countinue....)------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blog Template by BloggerCandy.com