Hari
pertama pentas seni di mulai.. aku tak menyangka jika euforia di pentas seni
ini sangat luar biasa. Mulai dari peserta, panitia, event organizer, tempat
yang disulap menjadi gemerlap dengan hiasan bola lampu yang berwarna warni di
mana-mana, bahkan euforia penonton pun sangat luar biasa. Bule yang sedang
berkunjung ke Bali dan juga masyarat lokal yang ada di sini, ikut serta
memeriahkan pentas
kesenian yang ternyata agendanya adalah pertunjukan kesenian dan budaya 33
propinsi di Indonesia.
Tidak cuma pertunjukan
kesenian, pentas kesenian ini pun di warnai dengan stand stand dan dihibur oleh
artis ibukota
selama satu minggu full. dan hari pertama ini j-rock menjadi grup band yang
diundang.
"ahhhh
kereeeennn !!!" aku bergumam sembari menoleh setiap jalan yang aku lewati
untuk menuju panggung utama.
"norak!"
vino bergumam dengan gaya coolnya.
"biarin"
jawabku cuek, tidak peduli. aku kembali menikmati sepanjang jalan lokasi pentas
kesenian ini yang di sulap menjadi sangat indah dan gemerlap. vino masih sibuk
menjepret kamera DSLR milik kantor yang memang digunakan jika keluar lapangan.
aku penasaran melihat hasil jepretan vino. tapi ku tahan rasa penasaranku itu.
"nanti aja lah kalo pas mau masukin di web." pikirku.
"hari
ini ku dendangkan... lagu yang ingin kunyanyikan... terkenang sebuah
kenangan... yang aku alami...." suara jrock mengerock keren membuatku
terpancing untul melihat. apalagi lagu yang dinyanyikan adalah lagu favoritku
jaman smp. awalnya aku tidak kenal dengan si jrock ini, tapi sahabatku memperkenalkan
aku pada mereka. meski tak begitu suka lagu dengan aliran rock, tapi khusus
lagu ini, aku suka.
"vin
liat jrock bentar yok." ujarku sedikit berteriak pada vino. yang di ajak
bicara mengeryitkan kening. lalu menggeleng.
"ihh,,,
ya udah. aku aja ke situ. kamu tunggu sini yaa.." aku kemudian berjalan
cepat mendekat ke panggung dimana jrock sedang bernanyi. aku menyelip diantara
kerumunan para penonton yang ikut menyaksikan penampilan jrock. ternyata yang
menonton konser ini bgitu ramai. namun demi melihat jrock dari dekat, aku
menyelip hingga hampir barisan paling depan. dan jrock pun terlihat jelas
dimata ku. aku meloncat loncat mengikuti irama lagu bersama dengan penonton
lain. tiba-tiba ada orang yang menyenggolku kuat. aku tidak siap menerima
senggolan kuat itu. tubuhku nyaris terjatuh. tapi ada sosok yang sigap
menangkap tubuhku.
Dalam tangkapannya aku menoleh, ternyata sosok itu adalah
vino. aku
terdiam sebentar. "vino" hanya kata-kata itu yang akhirnya mampu
keluar dari mulutku. jantungku berdetak maksimal tanpa bisa aku kontrol.
"untung
gue ngikutin lo" ujarnya tanpa melepas pegangannya padaku. aku semakin
terdiam, tak mampu berkata kata. jantungku semakin tak bisa di kontrol
detakannya. ku harap vino tidak mendengar detakan jantungku yang terasa begitu
keras di telingaku. Aku milirik tangannya yang masih merangkul bahuku. dan
sedetik kemudian vino langsung melepas pegangannya. "sorry" ujarnya
salah tingkah. "makasih" ujarku sambil tersenyum.
Vino membalas
senyumanku. "lain kali hati-hati dong."
"yang
tadi di luar prediksi. hhhha" aku tertawa.
"ngeles
lo. balik yuk" ujar vino sambil melangkah keluar dari kerumunan para
penonton jrock. aku mengikuti langkahnya dari belakang.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"wahh,
hasil foto kmu bagus vin" ujarku sambil mengutak atik tombol next dan
previous di kamera. hasil jepretan vino memang bagus. fokus dan tujuan objek
yang ingin difotonya jelas terlihat tanpa harus diceritakan. Unsur yang sangat penting dalam
sebuah foto menurutku sebagai orang awam.
"iya
dong. gue." ujarnya bangga. aku hanya memicingkan mataku yang di balas
vino dengan picingan mata juga. aku ingin mencibirnya tapi kuurungkan niatku.
"eh
ajarin aku dong vin. aku pengen belajar fotografi." ujarku yang
tiba-tiba teringat aku dulu pernah ingin menjadi potografer majalah olahraga
biar bisa memotret setiap gerak gerik atlit favoritku.
"emmm...
lu mau bayar gue berapa ?" ujar vino dengan nada yang menantang. aku diam.
mencoba berpikir sejenak. terlintas si pikiranku untuk berkata aku bayar pakai
cinta. aku geli sendiri membayangkannya.
"hoiii
malah senyum sendiri." suara vino membuyarkan pikiranku.
"ehhh...nolong
harus ikhlas dong.. huuuu... ya udah, aku traktir." ujarku setengah
cemberut.
"traktir
? ahhhh terlalu mainstream."
ujarnya. aku menghela nafas.
"jadi
maunya apa ?" ujarku dengan muka yang cemberut.
"maunya
gue pikirin dulu. tapi lu janji harus mau." ujar vino sambil memicingkan
matanya. aku berpikir keras dan akhirnya mengiyakan.
"iyaa
deh iya... tapi jangan yang aneh-aneh. tapi beneran ajarin." ujarku
pasrah.
"bawel
banget sih lu. tenang aja." ujarnya dengan senyuman yang aku tak mengerti
artinya. "besok abis liputan, gue ajarin." ujar vino lalu kembali
fokus pada laptopnya. aku tersenyum sambil menganggukkan kepala.
"ahhh,,,
perjalanan dinas yang menyenangkan.. " dalam hati aku bergumam.
-------------------------------------(To Be Countinue....)------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar