Haii guys, udah lama ya aku nggak nulis di blog ini. hha. kalian pasti kangen banget yah sama aku. Sorry sorry deh, aku akhir-akhir ini sibuk banget. Pulang malem terus, kecapekan jadi nggak sempet nulis di blog. hha.
Oke deh, hari ini aku bakal nyeritain suka dukanya aku sama sepupu aku dan temanku saat berjuang buat nonton opening ceremony sea games 2011. ok guys, listen to me .
Hari jum'at kemaren tepatnya tanggal 11-11-2011 (tanggal cantik banget dan banyak orang menjadikannya tanggal untuk menikah atau berpacaran) Ini juga bukan sekedar tanggal yang cantik buat jadian atau buat sepasang sejoli menikah tapi tanggal ini juga tanggal yang sangat bersejarah buat Sumsel khususnya Palembang karena pada tanggal ini, opening ceremony sea games berlangsung di gelora sriwijaya jakabaring Palembang. Yah, suatu kebanggaan buat "wong kito galo" karena sumsel jadi provinsi pertama yang dipercaya untuk menjadi tuan rumah opening dan closing ceremony Sea Games selain Jakarta. Yah, karena ini acara langka yang belum tentu 10 tahun yang akan datang diadakan di Palembang lagi jelas dong aku sebagai manusia normal pengen banget nontonnya. Yah dari sini lah kisah ini berawal.
Karena harga tiket yang nggak sesuai sama kantong mahasiswi kayak aku, yah terpaksa deh aku nggak bisa beli tiket. Bayangkan tiket yang paling murah aja harganya 250.000. Yah meskipun pengen banget nonton, apa daya uang tak sampai mau digimanain lagi. Still orang tua aku bukanlah orang yang suka membuang buang uang demi kesenangan. Yah, mau nggak mau aku harus berpikir rasional. Aku nggak mungkin bisa duduk di bangku penonton di dalem gelora sriwijaya buat nyaksiin langsung pembentukan sejarah baru itu.
Karena aku superwomen yang nggak mau nyerah, jadi aku memutuskan buat tetep nyaksiin opening ceremony sea games langsung dari jakabaring, Yah walaupun nggak boleh masuk ke dalem geloranya. Paling nggak kan merasakan euphoria masyarakat palembang saat pembukaan sea games. Karena sepupu aku juga ngajak, jadi tambah semangat dong aku nya, Apalagi ada temen aku yang juga satu pikiran denganku. Dan alhasil, kami bertiga janjian buat ke Jakabaring.
Karena aku lagi di PS alias Palembang Square jadi aku suruh aja sepupu aku itu buat nyusul aku di PS. eh, sii sepupu aku lama banget datengnya, padahal temen aku udah nunggu di TKP tempat kami janjian ketemuan. Yah aku smsin deh sepupu aku itu dan akhirnya sii sepupu aku ini sampe juga di PS. Dan kami berdua langsung ke tempat kami janjian dengan temanku. Eh sampe TKP, temen aku marah sama aku. Katanya dia udah nunggu lama banget. Ditambah lagi aku nggak sms pula. hha. wajar deh kalo dia nya marah sama aku. maaf yah mbak. hha. Sepanjang jalan menuju Jakabaring aku masih nggak keenakan banget sama temen aku. ini semua karena sepupu aku. Rasanya pengen banget aku bejek bejek sepupu aku ditambah lagi dia cuma senge senge nggak jelas liat aku yang ngerasa bersalah sama temen aku. Kalau bukan tempat umum, habislah kau sepupuku. hha. Tapi akhirnya temenku balik lagi kayak biasa. Nggak marah lagi sama aku.
Sampailah kami di Jakabaring. Di sana udah rame banget kayak lautan manusia. Pas sampe depan pager pintu masuk menuju stadion, eh ternyata nggak boleh masuk. Sangat mengesakkan. Sekedar masuk ke dalam komplek Jakabraing itu saja tidak dibolehkan. Oke. Aku bisa terima yang satu ini. Yang lebih tidak bisa aku terima, tidak ada disiapkan satu layar tancap pun di luar buat penonton yang nggak beli tiket hanya sekedar ingin merasakan euphoria opening ceremony saja yah seperti aku contohnya. Aku sangat kecewa. Padahal pengen banget liat dengan jelas gimana susi susanti nyalain api sea games.
Ya, karena kaki yang pegel dan badan yang cenat cenut, aku, sepupuku sebut saja angga, dan temanku sebut saja bunga (nama disamarkan hha) kami memutuskan untuk mencari tempat makan. Eh, diperjalanan ketemu sama komunitas bikers-komunitas sepeda gitu. Dan karena kayaknya kami bertiga sudah kehilangan urat malu, mereka sibuk foto-foto kami juga sibuk nebeng berfoto di setiap foto mereka. Hasilnya kami berfoto dengan komunitas bikers dan pak pak polisi yang sengaja di ajak komunitas tersebut buat foto bersama. Sayang banget tuh foto di kammeranya anak-anak bikers itu jadi nggak bisa ditunjukin. hha.
Yah,, sudah sesi foto-fotonya, kami bertiga memutuskan buat pulang karena hari udah malem banget. Jalanlah aku, angga, dan bunga ke halte transmusi terdekat. Dan sampe sana, tuh halte udah kayak tempat antrian beras aja. Penuh banget kalah PTC. hha. Mana sii Transmusi nya nggak dateng-dateng. Hampir 1 jam aku,sepupu, dan temanku menanti Transmusi dan hasilnya nihil. Ditambah lagi hujan semakin turun cukup deras baju kami bertiga basah semua (kayak lagu). Eh tiba-tiba secercah harapan datang. Harapan ini bukan berasal dari mobil transmusi yang mendekati kami, tapi dari suara handphone ku yang berbunyi telpon dari om ku. Ternyata oom ku yang polisi bertugas buat mengamankan acara opening ini dan dia masih di Jakabring. Dia dengan wibawanya menyuruh kami menunggu. Tapi kami disuruh masuk ke dalam . kebetulan acara opening ceremony nya udah selesai, jadi gerbangnya udah di buka. Aku sama sepupu dan temen aku nggak mau ngelewatin kesempatan ini buat foto-foto. Jadi, sebelum aku menemui oom ku, aku sama sepupu dan temanku itu foto-foto dulu. Abis itu kami mencari om ku. Dan alhamdulilah yah sesuatu ketemu juga nih oom gua. hha. Karena muka yang berantakan, mata yang tampak begitu lelah, baju yang basah kuyup karena hujan, tubuh yang lesu om aku bisa tau kalo kami belum makan. hha. Dan dia memberikan kami makan. nih makan emang biasa, tapi tempatnya yang luar biasa. hha. Aku baru pertama kali merasakan makan di tempat ini. Tempat yang sama sekali tidak pernah ada di pikiran dan bayanganku kalau aku bakal makan di sini dengan tubuh yang basah kuyup karena hujan. you know where is the place ? anda salah. hha. yang bener aku, sepupuku, dan temanku bunga makan di dalam mobil tahanan polisi bersama dengan polisi-polisi yang bertugas menajda opening ceremony itu. Aku geli sendiri. Tapi aku mendapatkan satu hikmah pelajaran tentang hidup. "setiap orang yang bersusah-susah tapi tidak pernah menyerah maka hasilnya akan berbuah manis" . Yah, memang kami tidak melihat langsung ke dalam stadion acara opening ceremony itu, tapi setelah berjibun jibun dengan orang banyak, berjalan tak tentu arah, tidak dihargai oleh panitia inti SEAG, hanyan bisa melihat keindahan kembang api yang katanya dikirim langsung dari amerika dengan harga milyaran rupiah akhirnya di sini, di mobil tahanan ini kami benar-benar dihargai, kami di perlakukan layaknya tamu kehormatan. (kapan lagi dihormati sama polisi. hha).
Sehabis makan, aku sepupuku dan temanku foto di dalam mobil tahanan itu. Dan polisi itu tanpa kami minta menawari untuk memotret kami bertiga. hha. Polisi..polisi... hari jum'at kemarin kamu bener-bener jadi pahlawan aku. hha.
Dan setelah itu para polisi apel dan pulang. Kami tetap di dalam mobil tahanan itu bersama dengan polisi. Kami nebeng polisi itu sampe Polda karena mobil om ku ada di Polda. Entah, saat itu oom aku ada dimana. Karena setelah menyuruh kami duduk dan makan di mobil tahanan dia menghilang entah kemana. Di dalam mobil ini banyak polisi yang berdiri, kasian sih sama polisi polisi itu. pasti mereka capek banget. Tapi maaf pak, kapan lagi aku liat polisi berdiri di hadapanku sedangkan aku duduk dan ini di mobil milik polisi sendiri bukan di angkutan umum. hha.
Dan ternyata polisi-polisi itu turun di polresta tidak sampai polda. Dan kami tinggallah bertiga di dalam mobil tahanan itu. Ini memang sesuatu yang biasa., tapi yang membuat luar biasa, mobil ini adalah mobil tahanan dan siren mobil ini dibunyikan. Ini membuat kami seolah-olah tahanan yang baru aja di tangkep. Tapi, aku nggak peduli yang penting aku bisa sampai polda, dan minta anter om ku pulang ke rumah.
Setelah perjalanan panjang dengan bunyi siren yang berisik, akhirnya aku sampai di polda. dan ternyata om ku sudah sampai di sana duluan. Kemudian kami pulang ke rumah bersama om ku. Dan yang lebih sadisnya, kami di bekali satu asoy besar nasi bungkus. Sampe rumah, ibuk aku bingung mau di apain tuh nasi. dan akhirnya keesokan paginya, ibuku membagikan nasi itu sama tukang becak di samping rumah. Alhamdulilah nasi itu habis tak bersisa. hhe.
Inilah suka duka ku yang pengen banget nonton opening ceremony secara langsung. Meskipun nggak bisa, tapi ini bener-bener pengalaman berharga banget buat aku. Pengalaman yang mungkin bisa membuat aku lebih belajar untuk sabar dan tidak menyerah meskipun lelah. Yah, karena niat aku dateng ke situ baik, jadi pada akhirnya aku juga mendapatkan yang baik. Yakin aja. Allah nggak tidur. God truly is the listener and see . So, keep fight and be patient although you feel tired. how big are you fight, the result like your fight.
Minggu, 13 November 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar