Pages

Kamis, 20 Februari 2014

B.J. Habibie, Putra Bangsa yang Luar Biasa

Sumpahku
Terlentang! Jatuh! Perih! Kesal!
Ibu Pertiwi
Engkau pegangan
Dalam perjalanan
Janji Pusaka dan Sakti
Tanah Tumpah darahku makmur dan suci
.....
Hancur badan!
Tetap berjalan!
Jiwa besar dan suci
Membawa aku PADAMU!

(di copas dari http://marikitangehngehngeh.blogspot.com/2012/04/sumpahku-bj-habibie.html)

Kalo kita ngeliat sumpah di atas, hati kita pasti akan bergetar, kita akan merasakan haru yang luar biasa dari kata-kata yang penuh dengan makna yang tertulis di dalam sumpah tersebut. Kalian tau siapa pemilik sumpah itu ?? Yah, Bacharudin Jusuf Habibie atau yang kita kenal dengan B.J. Habibie. Dalam sakit yang menyerangnya ia membuat sumpah tersebut dan sumpah tersebut mampu membangkitkan semangatnya untuk sembuh dari sakit dan berbuat untuk bangsa ini. Dia, professor yang keahliannya dalam dunia kontruksi pesawat terbang diakui oleh dunia. Dia, berbagai pemimpin dari berbagai perusahaan dan negara menginginkannya. Namun karena rasa cintanya yang sangat besar terhadap negaranya tercinta, Indonesia dia tolak semua tawaran itu. Sesuai dengan sumpahnya, dia ingin mengabdikan dirinya untuk negerinya Indonesia tercinta. Tinggal di Jerman sejak berjuang memperoleh gelar sarjana, master, dan professor tidak membuatnya lupa siapa dia dan dari mana dia berasal serta dari mana darah yang mengalir di tubuhnya. Setinggi tinggi gelar dan kebanggaan yang dia peroleh di Jerman, tak urung membuatnya melupakan tanah air tercintanya ibu pertiwi. Ia hanya ingin bekerja untuk negaranya. Hingga pak Soeharto memanggilnya untuk kembali ke Indonesia. Dan berkat ia kembali ke Indonesia, Indonesia dengan menggunakan tenaga anak-anak negerinya dapat menciptakan sebuah pesawat yang diberi nama pesawat gatot kaca dan mengudara untuk pertama kalinya di saksikan oleh presiden Soeharto dan ditayangkan di seluruh stasiun televisi yang ada di Indonesia. Namun karena krisis yang terjadi di Indonesia, pembuatan duplikat pesawat tersebut tidak dapat dilakukan. Habibie, pada saat itu lebih memilih mensejahterakan rakyat dibandingkan dengan memenuhi ambisinya untuk mendirikan industri pesawat bagi bangsanya. Ambisi, cita-cita yang sudah sangat lama ia dambakan, ia kubur dalam-dalam demi kepentingan rakyat karena dia yakin, ada jalan lain untuk mewujudkan cita-citanya. 
Dan pada saat ia menjadi presiden, dia menciptakan sebuah otonomi baru dalam negara kita dan mengubah era reformasi menjadi era demokrasi. Meski banyak orang meragukan kemampuannya karena B.J Habibie bukan berlatar belakang politik, namun hasil pemikirannya membawa perubahan besar untuk bangsa kita saat ini. Saat sidang MPR memutuskan ia turun tahta dari jabatannya sebagai presiden, dengan lapang dada ia turun dari kemegahan kursi istana negara, dan tidak lagi mencalonkan diri menjadi presiden, Dia benar-benar hanya menjadi seorang penasehat dan pengamat untuk generasi penerusnya.
Inilah sosok B.J Habibie yang sederhana dan memimpin rakyat dengan hati. Andai saja saat ini para pejabat-pejabat yang ada di kursi-kursi terhormat memiliki pemikiran yang sama seperti Habibie, mungkin negeri ini akan lebih baik lagi. Sayang sekali, orang sehebat dan kemampuannya diakui oleh dunia malah di negeri sendiri, ia dibuang. Kemampuannya tidak diakui dan dipertanyakan. 
Sekedar membuka pemikiran,  orang yang mengerti dunia politik belum tentu ia bisa menjadi pemimpin yang baik untuk rakyatnya begitupun sebaliknya. orang yang tidak hidup dari politik, belum tentu tidak dapat menjadi pemimpin yang baik untuk rakyatnya. 

Dari kisah Habibie, kita dapat banyak belajar darinya bahwa setinggi tinggi ilmu yang kita miliki dan semegah-megahnya kesenangan yang kita dapatkan di negeri orang, suatu saat kita harus kembali ke negeri tercinta untuk membangun negeri kita  dan dalam memimpin, kita wajib memimpin dengan hati bukan memikirkan materi dan kemegahan dunia. Ingatlah bahwa ada akhirat dimana kita akan kekal di dalamnya. 

Semoga kisah ini dapat menginspirasi kita semua :)

dan terima kasih Bapak Bacharudin Jusuf Habibie, untuk perjuangan keikhlasan nurani hati dan sebagian hidupmu yang telah dengan tulus engaku berikan kepada bangsa ini :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blog Template by BloggerCandy.com