Pages

Selasa, 09 Desember 2014

22 Years Old :))

1 Desember again,,, alhamdulillah.. :) Thanks Allah for ages that you give to me.. I'm 22 Years Old now.. Yihaaaa...
I'm already getting older, i called my ages as a start of mature. hhhhiii..
And now, I want to say thanks. Let's me describe it !!

Thanks to my family, enyak, babe, syahrul, aqil, for the pray that always flow to me. There is no cake, no gift, but i know there is pray to me in every prayer of your shalat and it's more enough :)



 And then,

Selasa, 02 September 2014

The lucky we are :D

May be this time is too late to share this. But, like people said that better late than never. It’s one of the great moment that i have and i wanna share with you guys..

Last year in 2013, Palembang became the organized of Islamic Solidarity Games. And because there was a chance, me and my friend tried to register for a journalis. And, Lucky for us, We got the ID for journalis in ISG. Althought we must fight, we felt so happy. And in that moment we were focus for badminton news.

You know guys, really i don’t know if the amazing guy joined in that games. But, when i asked him, He said that he became one of indonesian badminton team for ISG. And in that moment, you truely knew how happy i am.  I can join with journalis team and my great guy in there. Woww... i didn’t know how to express my happiness in this.
From the first day in ISG, me and my friend joined in badminton technical meeting. Like a profesional journalis, we attended the technical meeting. If there are important point, we wrote the point in paper and made a news about the result of technical meeting. Hhaa. It’s so funny if i remember that. But with joined in Technical meeting, at least i can improve my english skill. Eaaaa...



In the second day, I started to cover the match. Yuhuuu,,, seriously i felt that i got two kind of luck. First, i can become a journalis, and the second, i can enjoy the games very very much.

And you know guys when ISG, i’ve continously doing communication with great guy. It’s so great for me.
Oh, i’m forget. In the first day after technical meeting,

Sabtu, 12 Juli 2014

Story - My Bad Guy (part 4)

Pagi ini aku bersiap-siap untuk menuju ke tempat dilaksanakannya pentas kesenian se-Indonesia. Baju dan segala peralatan yang aku butuhkan sudah aku siapkan sejak malam tadi. Aku sedang menyiapkan sarapan pagi. Walaupun aku adalah orang yang paling malas untuk sarapan, tapi kali ini aku harus sarapan untuk menjaga kekuatan tubuhku. Tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk. Aku beranjak dan membuka pintu. Betapa terkejutnya aku melihat sosok Vino ada di depan pintu itu. Sejak peristiwa coklat panas dan sesi curhat curhatan itu, sikap Vino sedikit berubah. Meskipun dia masih tetap dingin dan cuek, tapi aku bisa melihat senyuman halus di balik kedinginan dan kecuekannya itu.
         " Lo ada makanan nggak ? Gue laper." Ujar Vino sambil celingak celinguk memandangi ruangan kamarku.
Aku melongo sambil menatap Vino.
        "Hoii, gue laper. Lo mau biarin gue di depan sini aja kelaperan ?" Aku masih melongo. "Ah udah, gue masuk aja lah." Vino tak sabar melihatku hanya diam saja, dan akhirnya dia menerobos masuk ke dalam ruanganku. Aku baru sadar.
     "Eh, main masuk-masuk aja" Ujarku dan itu sudah terlambat karena Vino sudah bertengger manis duduk di meja makanku. Aku menggelengkan kepalaku. Akhirnya, kuselesaikan nasi goreng yang aku masak. dan membagi nasi itu menjadi dua piring. Satu untukku dan satu untuk Vino.
     "Nih. Aku nggak tau itu enak apa nggak." Ujarku sambil menghidangkan nasi goreng buatanku di hadapannya.
     "Dari baunya sih kayaknya enak tapi nggak tau ya kalo rasanya. Gue makan ya." Ujarnya dan langsung melahab nasi goreng buatan gue. Diam tanpa komentar, dia terus melahab nasi goreng itu. Aku duduk dihadapan Vino dan memakan nasi goreng buatanku sendiri. Kami makan dalam diam. Sibuk menikmati rasa yang tercipta dari nasi goreng itu.
     "Ahhh,,, kenyang. Gue ke kamar gue ya." Dengan cuek Vino langsung berdiri dari bangkunya dan pergi. Dan sebelum benar-benar keluar dari kamarku dia menoleh, "Nasi gorengnya lumayan." Ujarnya masih dengan muka cueknya. Aku hanya bisa melongo melihat tingkah Vino dan tak mengerti dianggapnya apa aku ini. Dia selalu bersikap semena-mena padaku sejak peristiwa itu.

                                                           ******
Ini perjalanan dinasku pertama semenjak aku pindah ke sini. Dan sebenarnya aku sangat beruntung perjalanan dinas pertamaku ini bersama dengan orang yang sejak dulu sangat kuinginkan bisa bersama dengannya.

Kamis, 26 Juni 2014

Lika Liku Dunia Skripsiku part 3

Beberapa hari ini galau terus akibat kasus TA yang nggak nemu nemu. Tapi hari ini, Allah kembali memberikan pelajaran berharga buat gue. Yeah,, Allah menjawab semua kegalauan gue beberapa hari ini. 
Allah bener-bener nggak pernah ninggalin hambanya sob :D 

Sekarang gue udah punya keyakinan itu. Keyakinan buat ngelanjutin perjuangan skripsi gue yang dari jaman kapan masih stuck di situ situ aja. Allah pelan-pelan membuka pikiran dan hati gue. 

Yah, kalo diri kita sendiri nggak yakin gimana kita mau bisa menjalankan sesuatu yang udah kita putuskan untuk menjalaninya. Begitu teorinya. Dan ketika kita sudah memilih sesuatu, maka sebisa mungkin harus mempertahankan sesuatu itu.

Teknik Informatika adalah pilihan gue. Dan skripsi pun adalah sebuah pilihan. Apalagi judul. Gue ngambil judul yang gue ambil sekarang, dari awal gue tau segala resikonya. Yah, gue tau itu. Terus toh gue masih ngambil tuh judul kan ? Terus dimana letak keberanian gue dulu pas ngambil judul itu ? Dimana keinginan gue dulu ? Hilang lenyap karena stuck. Tapi yang namanya stuck, kalo dipikirin terus tanpa ngejalaninnya, ya nggak ada gunanya juga. Yang ada malah stress. Yah, kayak gue beberapa hari ini. Kepala munyeng, ada rasa gelisah di hati. 

Dan yang lebih buat gue stress lagi adalah, gue selalu memandang gimana nih TA gue ke depannya. Padahal gue belum ngejalanin masa-masa yang gue pikirin itu. Itu salah satu letak kesalahan gue yang saban hari bikin gue frustasi. Gue selalu mikir, "Nih kayaknya susah banget, gimana gue buat programnya ?", "kalo gue nggak bisa buat programnya gimana ?" dan berbagai macam pertanyaan lainnya. Padahal sidang TA 1 aja belum. Gue  udah jauh banget mikirnya. hha. Yah, itu lah salah satu kesalahan gue yang semakin buat gue stuck sepanjangan. Dan gue baru menyadarinya hari ini. ckckckck...

Karena kegalauan gue yang nggak penting itu, akhirnya gue pun jadi nggak tau mau ngapain. Mulai nggak yakin sama diri sendiri dan kemampuan sendiri. Dan mulai lupa kalo Allah dengan segala kehebatannya tentu bisa ngebantu gue sampe gue dapet gelar S.Kom. Mulai mikirnya kemana-mana, nggak fokus, dan mulai pasrah tanpa berusaha. ckckckck... kayak kata beage, "bodohnya dirimuuu..." hhha. 

Dan untungnya Allah lekas menyadarkan gue dari semua itu. Allah memberi keyakinan kepada diri gue, membuka pikiran gue dan hati gue. Allah menyadarkan gue bahwa Ia akan selalu ada untuk hambanya. Sungguh nistanya gue yah karena lupa akan hal itu. 

Sekarang gue mulai punya lagi keyakinan itu, keyakinan sama diri gue sendiri dan keyakinan kalo gue bisa asal gue mau berusaha dan bersabar. Keyakinan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hambanya. Allah selalu punya rencana indah untuk hambanya yang tentunya nggak pernah diduga. Gomawoo, Allah..

Dan gue jadi inget lagu pramuka gue yang sangat memberi motivasi. Ini dia lagunya.

Sangat jauh jalan menuju cita-cita kita
Tidak mudah mendaki itu meskipun kita lah tau
Tetap gembira menempuh jalan pertahankan meski lelah
Sekali jalan itu telah kita pilih
Tak akan kita kembali...

Dan ini plesetan untuk lagu tersebut :

Sangat jauh jalan menuju sidang TA kita
Tidak mudah mencapai itu meskipun kita lah tau
Tetap gembira terus bimbingan bertahanlah walau lelah
Sekali judul itu telah kita pilih
Tak akan kita kembali..


Whhaaaa... sangat memotivasi bukan ??? ^^

Senin, 23 Juni 2014

Untitle

Allah, Help me. I don't know what to do.
This final assignment make me crazy all of time.
There is always something that make me down. Whatever that is.
When my spirit increase, in that time, there is something that can make me dispirited.
When i wanna to run, There is stone that block my way. What can those happen Allah ?
I feel confused. I feel such a punk that no brighter life.
Allah,, Is this your planning to make me stronger ?
Is this your planning to make me mature ?
Is this your planning to make me more patient ?
Is this your planning to make me more sacrifice ?

If this is your planning, please make me strong Allah. Give me more patient, And show the ways to me Allah..
I believe in you, Allah...
I believe that you never leave me alone.
I believe that  there is a beautiful days after a hard days.
I believe that there is rainbow after tears..
I believe that All of that will be beautiful, some day.
I believe on your planning, Allah...


I trust you...


Kamis, 19 Juni 2014

Lika Liku Dunia Skripsiku (Part 2)

Beginilah nasib mahasiswa tingkat akhir, dimanapun, kapanpun, apapun,, ujung-ujungnya bahas SKRIPSI :( Sungguh kasian nasib mahasiswa tingkat akhir :( Tiap hari memikirkan skripsi, tiap hari bayang-bayang skripsi selalu datang.  Setiap menit, detik yang terlewati, hanya ada satu nama, "SKRIPSI" yang terus membuat gelisah hati. Bahkan dalam mimpi pun, si SKRIPSI masih hadir menghantui. Sungguh kejamnya kau, wahai SKRIPSI.
Apa kabar skripsi gue ? Skripsi gue masih disitu-situ aja. Sempet bahagia setengah mati karena udah boleh bimbingan bab 1. Eh tapi ternyata kebahagiaan itu hanya sementara. si skripsi ini ternyata nggak bisa ngeliat gue bahagia, seketika dia langsung buat galau.
Minggu kemaren gue nemuin dosen gue. Yah bak saras 008 gue menanti di depan ruang dosen. Yah, meski kemaren kecewa (udah diceritain di part 1), tapi tetep aja gue cinta mati sama pembimbing gue.Gue nggak bosen nungguin doi. Dan minggu kemarin itu ternyata pembimbing gue ada di TKP. Gue bahagianya bukan kepalang. Gue udah siapin semuanya. Jurnal udah gue babat abis, Bab 1 udah gue susun sedemikian cantik, dan form konsul udah gue vinil dengan rapi (kalo yang ini lebay, gimana mau tanda tangan coba). Gue berdendang bergembira ria meski menunggu sendirian. Dan tetap berdendang meski pembimbing gue nyuruh gue nunggu karena beliau mau ngajar dulu. Meski udah terduduk berjam jam tanpa makan dan minum, gue tetep tegar, tetep bisa tersenyum manis pada setiap orang yang lewat. Semua karena cinta. Karena menunggu ini, gue jadi dapet satu filsafat baru, "sungguh hebat sekali kekuatan cinta." yah kayak cinta gue sama pembimbing gue. hha.
Dan beliau yang gue tunggu-tunggu pun tiba. Dengan baju batik kebanggaannya. Gue sumringah dan langsung masuk ruang dosen sambil mengeluarkan senyum terbaik gue.
             "Pak, saya mau bimbingan. Ini bab 1 saya." Ujar gue sama dosen pembimbing gue.
             "Udah paham belum ini sama jurnal ? tau rumusan masalahnya ?" Dosen gue mulai bertanya dengan                  lembut.
Gue melongok. Dosennya juga melongo (bercanda). Dosennya lupa kalo kemaren gue udah dinasehatin abis-abisan sampe akhirnya boleh bimbingan bab 1. Gubrak.
           " Gini pak, kemaren saya udah disuruh buat skemanya, terus saya boleh bimbingan bab 1." Gue dengan lembut menjelaskan pada bapak dosen.
       "Oh iya ya ? saya lupa. Judul kamu apa ?" Dosen kembali bertanya dengan raut wajah tanpa bersalah :D
Gue tambah melongo. Dosennya ikut-ikutan ngelongo karena ngeliat tampang gue. hha (nggak nggak).
     " Judul saya ini loh pak." Gue menjawab dengan lembut.
Mendengar judul gue, si pembimbing langsung berkata "oooooo" panjang. Gue seneng ternyata pembimbing gue inget sama judul gue. Dan si bapak akhirnya meriksa bab 1 gue. Gue bahagia pengen nangis di depan bapak pembimbing ini. Tapi malu. Gue nggak mau terlihat lemah sebagai wanita kuat. hha.
Latar belakang, masih lancar, dicoret sih tapi masih meriksa. EH pas sampe rumusan masalah, bapaknya berenti meriksa. Terus ngeliat gue, gue syok.
    "Oh iya, sebelum saya lupa, ini kamu kasusnya jangan sama kayak jurnal. kalo nggak kamu plagiat. bla bla bla,\...." Sang pembimbing nggak ngelanjutin meriksa bab 1 gue, dan gue disuruh nyari kasus lagi. Saat itu gue langsung lemes. arghhh,,, ternyata masih panjang lagi perjuangan gue buat dapet gelar sarjana. Gue pasrah, masih tersenyum dan mendengarkan penjelasan bapak pembimbing sampe gue di suruh keluar.

Di rumah, gue mikir. Gue mau belokkin kasus gue ke mobile. Tapi, gue nggak bisa ngoding mobile programming. Gue bingung. Gue mikir lagi. Kalo kasusnya jadi pada suatu instansi kayaknya bagus. Yah kayak judul temen gue yang kasusnya dari tiket kereta ke tiket bola. Gue mikirnya jadi kasusnya dari internet ke instansi. Sipp. Gue ngerasa ide gue itu brilian banget.

Dan tadi, gue abis nemuin pembimbing gue buat ngasih tau ide brilian yang udah gue pikirin selama seminggu. Gue nunggu pembimbing gue. Seperti biasa, musti berjam-jam. Dan akhirnya ketemu juga. Dengan bangga gue bilang sama dosen pembimbing gue, "Pak, kemaren saya suruh ganti kasus pak. di jurnal kan pada internet pak nah kalo saya ganti di suatu instansi ginama pak ?"
Dosen gue langsung merebahkan badan di kursinya. Gue bingung. Dosen gue ikutan bingung. Gue garuk-garuk kepala, dosen gue ikutan juga (hehhehe nggak bercanda).
     "Itu sama aja... kasusnya harus yang penerapannya beda. jangan bedain instansi aja." Pak dosen menghela nafas panjang.
Gue diem. Melongo. Nggak tau mau mikir apa. Stuck. Blank. ide brilian gue ditolak. Gue ngerasa jatuh banget. Pikiran gue kalut., Gue nggak ada ide lagi mau kasus apaan. Yang ada di otak gue cuma mobile aja. Tapi mobile ??? gue nggak ngerti. Gimana nasib gue ? gimana Allah ?? Gue berteriak dalam hati.
Tingkat kegalauan gue naik lagi. Gue mau ngejer sidang TA 1 bulan juli tapi kalo gini gimana mau kejar tayang ?? Gue pasrah sama Allah. cuma bisa sabar dan ikhlas. Gue cuma bisa bilang sama Allah, "I believe in you" Gue cuma bisa bilang sama diri gue sendiri,"Semua akan indah pada waktunya.."

Perjalanan skripsi gue kayaknya masih panjang, Gunung wisuda yang indah itu masih sangat tinggi untuk digapai, masih banyak rintangan dan halangan yang akan dilewati, banyak ujian cobaan yang harus dilalui, tapi di setiap halangan dan cobaan itu ada makna yang luar biasa.

"Jodoh itu kayak pembimbing. Dengan kerja keras dan kesabaran ekstra, ia nggak kemana kok. Pasti ketemu. Tunggu waktunya aja :)" #versiGalau


Selasa, 03 Juni 2014

Lika Liku Dunia Skripsiku (Part 1)

Kata siapa jadi mahasiswa itu mudah ?? iya mudah, kalo baru masuk. Iya mudah, kalo pas libur semester. Iya mudah, kalo ipk di atas 3. Iya mudah, kalo nggak salah masuk jurusan. Iya mudah, kalo nggak harus kena macet berjam-jam. Iya mudah, kalo nggak harus rebutan bis. Iya mudah, kalo nggak harus ngerjain skripsi.
SKRIPSI !!! I hate this word. But, skripsi must go on kalo mau diwisuda sama rektor. Skripsi must go on kalo mau duduk di audit didampingi orangtua tercinta. Yihaaa,,, kepengen sih banget, tapi caranya gimana ??? Beginilah nasib mahasiswa tingkat akhir. Mau nggak mau harus berhadapan sama yang namanya skripsi.

Jadi mahasiswa tingkat akhir itu rasanya...... flat. Mata kuliah yang diambil udah nggak ada lagi, tapi masih harus bayaran lantaran belum sidang. Mesti rajin-rajin ke kampus, walaupun nggak ada tujuan. Meski standby di depan ruangan dosen, meski nggak tau ada atau nggak dosen yang dicari. Bayangkan gimana gajesnya kerjaan mahasiswa tingkat akhir. Setiap ketemu sama temen seangkatan pasti yang ditanya, "Udah sidang ?" Dan kalo ketemu adek-adek tingkat pasti ditanya, "Kapan wisuda kak ??" dan dilanjutkan dengan kata-kata yang gue tolak mentah-mentah. "Barengan aja kak wisudanya sama adek ya." Dengan tegas gue jawab, "NO !" Enak aja mau  wisuda bareng, mana boleh dong. kalian nggak boleh wisuda kalo gue belum wisuda. Gue bertereak dalem hati, kalo ngomong langsung takut digebukin. hha.

Tadi gue baru nungguin pembimbing gue. Gue nungguin doi dari pagi brohh. Ehh, si doi nggak ada di tempat. Gue inisiatif nanya sama mbak admin, Dan kata mbak admin si doi lagi ngadirin acara, tapi entar ke sini. Wah disitu harapan gue melambung tinggi. Rasa rindu yang membuncah karena udah lama nggak ketemu sama doi langsung meluap. Gue dengan semangatnya duduk di tangga depan ruang jurusan sambil bernyanyi-nyanyi gembira. Sejam gue nunggu, masih bisa ketawa. Dua jam nungguin, masih ada senyuman, tiga jam nungguin, kepala gue laper, perut gue pusing, mata gue cenat-cenut. Tapi karena geue sangat rindu sama doi, jadi gue bertahan menunggunya. Demi sebuah kerinduan. sipp.

Dan setengah jam kemudian, si doi dateng dengan tas ranselnya. Wah gue bahagia banget. Tapi ternyata gue diduluin sama mbak-mbak yang kayaknya lebih rindu lagi sama doi. Okeh, gue ngalah. Dan pas si mbak-mbak itu keluar, dia bilang, "Bapaknya mau pergi lagi." Nah loh. Dengan sigap gue loncat jungkir balik koprol menuju meja si doi. Pas ketemu sama si doi, dengan sangat lembut gue bilang, "Pak, saya mau bimbingan." Dengan memasang wajah senyum semangat bahagia sejahtera sentosa. Dan doi langsung bilang, "nggak bisa, saya sibuk hari ini." Mendengar kata-kata doi, gue langsung roboh. Gue nggak tau mau bilang apa lagi. Gue cuma bisa tersenyum kecut sama si doi dan keluar ruangan dengan kecewa. Arghhhh,,,, ini nih namanya penantian yang nggak ada hasil. Padahal gue lagi semangat-semangatnya mau nemui si doi. Tapi ternyata.......
Kemaren gue ditinggal pulang sama doi, padahal udah nungguin lama-lama, dan sekarang gue dinomor dua.in lantaran ada yang lain dihatinya. *apa sih* Gue kecewa banget, kecewa sejadi jadinya, tapi apalah arti kecewa, hati gue ternyata masih buat doi, cinta gue masih buat doi. Gue nggak kapok buat mengejar doi.*ya iyalah, kalo gue kapok, kapan gue sidangg ??*

Perjalanan gue sebagai mahasiswa tingkat akhir kayaknya masih panjang banget. Masih banyak lika liku yang harus gue hadapin. Masih banyak perjuangan yang harus gue lakuin, dan masih menumpuk kesabaran yang harus gue pupuk. Yahhh,,, walau gimanapun skripsi hanyalah skripsi, ia hanya syarat untuk sebuah gelar sarjana. Meskipun gitu, nggak mudah buat ngadepin prosesnya. Dibutuhin kerja keras dan kesabaran lebih buat nyelesai.innya.

"Skripsi itu kayak seseorang yang kita cintai, meski harus menunggu lama kita tidak boleh menyerah untuk mendapatkannya."

Selasa, 27 Mei 2014

Lulus Or Berjuang Lagi ???


Loha, hari ini pengumuman kelulusan SNMPTN 2014. Yeahhh... Asikk,,, gue lulus di FK UI.. *jangan sirik buat yang nggak lulus ya !* hhha.
Nggak nggak bercanda. Barusan pas nulis bagian "asikk gue lulus di FK UI" itu gue lupa tiba-tiba terserang amnesia tingkat akut. hha. 
Yeah, SNMPTN. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Kalo ngedenger tuh kata, gue langsung inget jatuh bangun gue buat bisa lulus nih seleksi. Berattt bokk, seberat Skripsi gue yang masih mantep disitu aja *poor for me :( *kemudian nangis di sudut kamar #abaikan
Gue yakin semua anak-anak SMA di seluruh Indonesia pengen lulus nih seleksi. Gue tau rasanya bisa lulus seleksi nasional kayak gini karena gue udah pernah ngerasainnya. *kibas2 jilbab* 
Gue yakin, anak-anak SMA yang lulus hari ini udah pada sibuk masang status di sosmed mereka. 
"Asiikkk,,,, gue lulus SNMPTN, jurusan Kedokteran UI."
"Alhamdulillah, terima kasih ya Allah gue lulus SNMPTN."
"Selamat, anda diterima di Universitas Gadjah Mada jurusan Ilmu Komputer, alhamdulillah."
Atau ada yang screenshot tulisan di web pengumuman SNMPTN dan di upload ke sosmed dan sambil nulis status, "GUE LULUS SNMPTN" atau "UGM, I'm COMING.." 
dan yang buat ngesek itu capslock nya pakek jebol segala. 
Dan inilah perjuangan berat bagi siswa-siswa yang nggak lulus SNMPTN.
Di saat orang-orang sibuk ngapload dan buat status segala macem karena lulus, Si anak-anak yang nggak lulus (gue lebih suka nyebut anak-anak ini sebagai si anak yang harus berjuang lagi), cuma bisa gigit jari dan sibuk menyalahkan dirinya sendiri. Ada lagi yang sibuk mencari cari teman seperjuangan yang tidak lulus juga *sungguh hina*. Ada lagi yang sibuk menangis di pojokan kasur terus loncat-loncat kegelian karena dimasukin kecoa. hhha. Ada juga yang nggak mau kalah buat status di sosmed misalnya
"Jangan menyerah selalu ada jalan"
"mungkin ini belum jalannya."
"masih banyak jalan menuju roma."
Hingga kata-kata kasar keluar seperti 
"A**ing, gue nggak lulus. Eh LO YANG LULUS, BISA NGGAK NGGAK USAH NYIRIKIN !! SH*T" *capslock jebol
Itu hanya sebuah ekpresi. Sebagai orang dewasa, gue maklum. Sebagai mahasiswa gue ngerti perasaan itu. Sebab gue pernah ngerasain gagal dan keterima. 
Saat kita gagal, nggak bisa lulus seleksi rasanya emang sakit banget. Rasanya ingin nyerah aja. Perjuangan yang ternyata malah membuahkan kekecewaan yang membuat lubang besar di dalam hati. Gue tau gimana sakit dang ngesaknya. Rasanya pengen nangis tapi lubang di hati yang besar ini sakitnya minta ampun sampai tak mampu mengisakkan air mata. Ingin berjuang lagi, ingin bangkit lagi, tapi ternyata rasa kecewa lebih besar daripada keinginan itu. 
Tapi dengan sebuah renungan di dalam luka gue itu, gue sadar. NGGAK LULUS SELESKI ITU BUKAN AKHIR DARI SEGALANYA ! Nggak lulus seleksi bukan berarti nggak ada kesempatan lagi. Justru sebenarnya saat-saat seperti inilah mental kita sedang diuji. 
Inget kata bijak pak Dahlan ? "Orang yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan ketenangan. Melainkan mereka dibentuk melalui kesukaran, tantangan, dan air mata."
Nah, saat itu gue sadar kalo sebenernya Allah sedang mempersiapkan gue buat jadi orang hebat. Why ? Karena kalo gue lulus seleksi saat itu, gue nggak akan ngerasain susah, tantangan, dan jungkir baliknya perjuangan buat jadi mahasiswa PTN negeri. Gue nggak bakal sadar kalo orang-orang yang bersaing sama gue itu bukan cuma dari daerah gue aja, Tapi se- Indonesia.
Gue sangat bersyukur karena waktu itu gue pernah nggak lulus seleksi. Secara nggak sadar, salah satu kekecewaan ini telah membentuk sedikit kedewasaan buat gue. Dan membentuk gue buat jadi orang yang hebat. sipp :p
So, buat yang nggak lulus, jangan terus berlarut dalam kesedihan terus. Masih banyak jalan menuju roma. Masih ada SBMPTN dan seleksi mandiri lain. Saatnya buktiin, kalo kalian bisa :D
Dan buat yang lulus, jangan langsung seneng atau bangga dan langsung puas yah. Kalo kamu gitu, yakin deh temen-temen kamu yang nggak lulus SNMPTN bakal jauh lebih maju dari kamu yang lulus :D Keep study and also, must bersyukur karena menjadi salah satu orang yang beruntung :) 
Selamat buat yang Lulus SNMPTN dan Tetap berjuang untuk yang Tidak Lulus :)




Kamis, 10 April 2014

Demisioner, Yeahh !!!

Hai sobat blogger, udah lama nggak ngeblog nih. maklumlah, kesibukan saya sebagai mahasiswa tingkat akhir semakin menggila. hha. Kali ini saya akan membahas tentang demisioner :D

Kalo udah denger kata demisioner, mungkin bagi orang-orang tertentu itu sesuatu yang nggak mau ada. Tapi setiap ada pengangkatan pasti ada penurunannya kan ya. hha. Oke gue bakal cerita tentang pendemisioneran gue dari organisasi yang ada di fakultas gue. Begini ceritanya .......

Dari SMA, gue pengen banget bergabung sama organisasi kayak OSIS. Tapi berhubung waktu itu gue harus memilih antara tes OSIS atau tetap bertahan jadi pengurus inti di eskul yang gue geluti, akhirnya gue lebih milih bertahan di eskul itu. wae ?? Alasannya sederhana kok. Mau tau ?? karena di eskul gue, gue nemuin yang namanya keluarga. Tapi, sejak gagal daftar ikut OR OSIS, dari situ gue bertekad ketika kuliah nanti, gue harus masuk BEM. yah, itu tekad gue dulu.
Beranjak duduk di bangku kuliah, eh ada OR BEM Ilkom. Sempet ragu juga sih, karena waktu itu katanya anak-anak IF nggak boleh ikut OR BEM karena waktu itu pas pemilihan gubma/wagubma sempet ada konflik. Tapi, karena tekad gue sejak SMA itu, gue nggak peduli terlepas tuh gosip bener atau nggak. Gue daftar-daftar aja bersama empat temen gue yang sama-sama punya tekad kayak gue. Yah, waktu itu gue milih departemen kestari. Kenapa gue milih nih departemen ? karena berdasarkan pengalaman gue SMA. Gue tukang ngurusin surat menyurat di eskul gue alias sekretaris. Jadi dengan alasan punya basic buat jadi anggota departemen kestari gue pilih nih departemen. Gue ikutin serangkaian kegiatan OR nya, dari mulai wawancara sama gubma dan wagubmanya, terus wawancara sama kakak senior yang pernah jadi BEM juga, terus wawancara sama kadept masing-masing departemen. Saat itu yang ikut OR sekitar 70 an orang. Yah gue optimis sih, tapi nggak banyak berharap karena yang ikut OR ini rata-rata mereka punya basic yang kuat. Tapi ternyata, pas hari pengumuman siapa yang keterima, gue dan keempat temen gue itu masuk kedalam rangking 10 besar nilai tertinggi pas OR. hha. gue nggak nyangka. Tapi gue bahagia keinginan gue dikabulin sama Allah :) Dan tibalah hari gue dan temen-temen yang keterima di BEM ngadain LDO. Di LDO ini, kami banyak diajarin gimana caranya mimpin dan dipimpin. Dan setelah LDO, resmi lah gue jadi anggota kestari BEMF ilkom 2011-2012. Banyak hal yang bisa gue jadiin pengalaman selama jadi anggota kestari dan bagian dari BEMF ilkom 2011-2012 ini. Dari mullai ngurusin surat-menyurat, gimana ngelakuin komunikasi sama orang-orang besar, ngurus keuangan, SPJ, LPJ, sampe ngurus acara. Tambah lagi di sini kakak-kakak BEM ini punya karisma yang luar biasa terus bijaksana pula. Banyak figur-figur yang bisa dijadiin panutan di kepengurusan BEMF ini. Dan hal itu yang buat loyalitas gue buat BEMF sangat tinggi :D

Setelah kepengurusan BEMF 2011-2012 berakhir, ternyata gue masih diajak sama gubma dan wagubma yang baru untuk ikut di kepengurusannya untuk tahun 2012-2013. Dan kali ini gue diserahin amanah buat jadi kadept PSDM. Awalnya sih gue nggak mau, tapi akhirnya gue mau karena mempertimbangkan pengalaman yang bakal gue dapetin nantinya. Selama masa gue jabat jadi kadept PSDM, alhamdulillah gue punya anggota yang kece-kece semua. Punya berjuta ide. Dan karena ide-ide mereka, di kepengurusan saat itu BEMF bisa nyatuin HMJ yang sempet terpecah antara mahasiswa bilingual dan regular. Dan tercetus pula satu HMJ baru untuk mahasiswa D3. Bertanggung jawab sebagai kadept, banyak hal yang dapat gue pelajarin. Dari mulai jadi penanggung jawab acara, ngonsep acara, ngayomin anggota-anggota gue, sampe nyari ide buat ilkom bukit dan indralaya bersatu. Kerjaan gue dulu pas kepengurusan BEMF 2011-2012 jadi berbanding terbalik sekali. Tetep sih kerja di belakang layar, tapi di kepengurusan ini kerja gue lebih menantang dan lebih berat, menurut gue sih. hha. Dan di kepengurusan kali ini, loyalitas gue buat BEMF semakin tinggi karena gue ngerasa bertanggung jawab untuk hal itu.Sempet anjlok sih IPK gue,tapi itu nggak nyurutin gue buat terus memberikan kontribusi gue buat BEMF. IPK bisa gue kejer, tapi ilmu dan pengalaman yang gue dapet di sini, nggak bakal

Kamis, 20 Februari 2014

B.J. Habibie, Putra Bangsa yang Luar Biasa

Sumpahku
Terlentang! Jatuh! Perih! Kesal!
Ibu Pertiwi
Engkau pegangan
Dalam perjalanan
Janji Pusaka dan Sakti
Tanah Tumpah darahku makmur dan suci
.....
Hancur badan!
Tetap berjalan!
Jiwa besar dan suci
Membawa aku PADAMU!

(di copas dari http://marikitangehngehngeh.blogspot.com/2012/04/sumpahku-bj-habibie.html)

Kalo kita ngeliat sumpah di atas, hati kita pasti akan bergetar, kita akan merasakan haru yang luar biasa dari kata-kata yang penuh dengan makna yang tertulis di dalam sumpah tersebut. Kalian tau siapa pemilik sumpah itu ?? Yah, Bacharudin Jusuf Habibie atau yang kita kenal dengan B.J. Habibie. Dalam sakit yang menyerangnya ia membuat sumpah tersebut dan sumpah tersebut mampu membangkitkan semangatnya untuk sembuh dari sakit dan berbuat untuk bangsa ini. Dia, professor yang keahliannya dalam dunia kontruksi pesawat terbang diakui oleh dunia. Dia, berbagai pemimpin dari berbagai perusahaan dan negara menginginkannya. Namun karena rasa cintanya yang sangat besar terhadap negaranya tercinta, Indonesia dia tolak semua tawaran itu. Sesuai dengan sumpahnya, dia ingin mengabdikan dirinya untuk negerinya Indonesia tercinta. Tinggal di Jerman sejak berjuang memperoleh gelar sarjana, master, dan professor tidak membuatnya lupa siapa dia dan dari mana dia berasal serta dari mana darah yang mengalir di tubuhnya. Setinggi tinggi gelar dan kebanggaan yang dia peroleh di Jerman, tak urung membuatnya melupakan tanah air tercintanya ibu pertiwi. Ia hanya ingin bekerja untuk negaranya. Hingga pak Soeharto memanggilnya untuk kembali ke Indonesia. Dan berkat ia kembali ke Indonesia, Indonesia dengan menggunakan tenaga anak-anak negerinya dapat menciptakan sebuah pesawat yang diberi nama pesawat gatot kaca dan mengudara untuk pertama kalinya di saksikan oleh presiden Soeharto dan ditayangkan di seluruh stasiun televisi yang ada di Indonesia. Namun karena krisis yang terjadi di Indonesia, pembuatan duplikat pesawat tersebut tidak dapat dilakukan. Habibie, pada saat itu lebih memilih mensejahterakan rakyat dibandingkan dengan memenuhi ambisinya untuk mendirikan industri pesawat bagi bangsanya. Ambisi, cita-cita yang sudah sangat lama ia dambakan, ia kubur dalam-dalam demi kepentingan rakyat karena dia yakin, ada jalan lain untuk mewujudkan cita-citanya. 
Dan pada saat ia menjadi presiden, dia menciptakan sebuah otonomi baru dalam negara kita dan mengubah era reformasi menjadi era demokrasi. Meski banyak orang meragukan kemampuannya karena B.J Habibie bukan berlatar belakang politik, namun hasil pemikirannya membawa perubahan besar untuk bangsa kita saat ini. Saat sidang MPR memutuskan ia turun tahta dari jabatannya sebagai presiden, dengan lapang dada ia turun dari kemegahan kursi istana negara, dan tidak lagi mencalonkan diri menjadi presiden, Dia benar-benar hanya menjadi seorang penasehat dan pengamat untuk generasi penerusnya.
Inilah sosok B.J Habibie yang sederhana dan memimpin rakyat dengan hati. Andai saja saat ini para pejabat-pejabat yang ada di kursi-kursi terhormat memiliki pemikiran yang sama seperti Habibie, mungkin negeri ini akan lebih baik lagi. Sayang sekali, orang sehebat dan kemampuannya diakui oleh dunia malah di negeri sendiri, ia dibuang. Kemampuannya tidak diakui dan dipertanyakan. 
Sekedar membuka pemikiran,  orang yang mengerti dunia politik belum tentu ia bisa menjadi pemimpin yang baik untuk rakyatnya begitupun sebaliknya. orang yang tidak hidup dari politik, belum tentu tidak dapat menjadi pemimpin yang baik untuk rakyatnya. 

Dari kisah Habibie, kita dapat banyak belajar darinya bahwa setinggi tinggi ilmu yang kita miliki dan semegah-megahnya kesenangan yang kita dapatkan di negeri orang, suatu saat kita harus kembali ke negeri tercinta untuk membangun negeri kita  dan dalam memimpin, kita wajib memimpin dengan hati bukan memikirkan materi dan kemegahan dunia. Ingatlah bahwa ada akhirat dimana kita akan kekal di dalamnya. 

Semoga kisah ini dapat menginspirasi kita semua :)

dan terima kasih Bapak Bacharudin Jusuf Habibie, untuk perjuangan keikhlasan nurani hati dan sebagian hidupmu yang telah dengan tulus engaku berikan kepada bangsa ini :)

Rabu, 22 Januari 2014

Ibu, Pemilik Kasih yang Sering Terabaikan (Begini Rasanya Jadi Seorang Ibu)

Ada pepatah yang mengatakan bahwa kalau kita belum merasakan, kita tidak akan tau bagaimana rasanya. Yah, pepatah itu memang benar adanya. Allah dan dunia  memberikan satu  pelajaran lagi untukku. Saat ini aku benar-benar menyadari bagaimana perasaan seorang ibu. Aku memang belum mempunyai anak, tapi  menjadi bagian dari anak-anak membuat aku mengerti bagaimana rasanya.
Aku yakin, saat seorang anak sering membantah apa yang ibu katakan, ibu merasa sedih dan kecewa. Karena aku pun merasakan hal yang sama di lingkungan anak-anak ini. Saat kata-kata kasar keluar dari mulut seorang anak, ibu merasa sakit hati namun lebih kecewa lagi karena ia tidak bisa marah dengan anaknya karena terlalu menyayangi dan peduli dengan anaknya.
Aku bisa membayangkan bagaimana perasaan seorang ibu saat melihat ketika ayah marah dan anak begitu takut mengecewakan ayah sedangkan ketika ibu marah, hanya di anggap angin lalu tanpa peduli bagaimana perasaan ibu dan tanpa mau berpikir kalau ia akan mengecewakan ibu. Yah, aku tau perasaan itu. Sedih, kecewa. Aku bisa membayangkan apa yang ada di pikiran ibu saat itu. Ibu pun ingin melihat anaknya takut mengecewakan ibu ketika ibu marah. Karena bagaimanapun, ibu yang melahirkan ia. Ibu pun ingin egois. Tetapi rasa sayang yang besar terhadap anaknya membuat ibu mengubur dalam-dalam semua keegoisan yang ada dipikirannya. Ibu hanya sabar melihat pemandangan yang bagi ibu sudah biasa itu.
Ibu, mencoba tidak mau peduli, tetapi tidak bisa. Mencoba untuk menyerah, tetapi lebih banyak keinginan untuk bertahan. Mencoba untuk membenci, tetapi rasa sayang yang lebih besar dari apapun itu tidak mampu membuatnya membenci.
Ibu, mengoceh setiap hari sewot setiap hari dan ketika ia benar-benar penat karena lelah tidak digubris perkataannya, akhirnya ia hanya diam menenangkan pikiran dan berdamai dengan hati. Sampai akhirnya ia sendiri yang kembali berbicara pada anak-anaknya kemudian tanpa rasa bersalah, anak-anaknya tersenyum menang.
Dan pada akhirnya ketika tidak ada orang lagi mempedulikan kita, tidak ada orang lagi yang percaya dengan kita, tidak ada orang lagi yang mau memberikan kasih sayangnya kepada kita, tidak ada teman yang bisa diajak bicara, ketika seluruh dunia meninggalkan kita sendiri, hanya ibu dan ayah yang masih peduli dengan kita, masih mempercayai kita, dengan ketulusan terus memberikan kasih sayang kepada kita, hanya mereka teman yang selalu ada waktu untuk kita ajak bicara, dan hanya mereka yang tidak akan meninggalkan kita sendiri di dunia ini.

Mianata, eomma. Aku terlalu sibuk dengan duniaku dan lupa akan kesibukan dan perasaanmu. Aku lupa untuk mengertimu dan lupa betapa kau sangat menyayangiku lebih dari apapun. Maafkan aku ibu. Allah menyadarkanku lewat sesuatu ini. Allah sedang menegurku dan menyentuhku lembut untuk sejenak merenung dan menyadari bagaimana ketulusan dan perasaanmu ibu. 

Minggu, 05 Januari 2014

Welcome, 2014 !! ^^


Hi everybody, now it’s 2014. Wowwww... not felt yeah. I’m so glad and so many hope that i have for this year.
 Flashback in 2013, so many happiness, sad, smile, laughing, weeping, and lessons  that Allah gave to  me. I would say thanks to Allah for that. I can try to be a mature person with all of that.
In this 2014 i hope i can be better than before.
First, I hope i’m more diligent to pray than before.  Pray is the most important thing that human must doing because it can become the power to interface the hard life.
Second, i should be graduating from university and get a collage degree. Yes, my maximal target is i’m graduating in December. Yes, i believe i can. I feel so tired for always pass through the streets of Palembang - Indralaya for over an hour everyday. But the main reason that i want is to make my parent happy. I can imaging how big my parent happiness when they look me have wearing academic gown, when in my last name, there is new title S.Kom. Yeah, i can imaging their smile and happiness.
Third, after graduate from university i should be a worker in my dream company. I will start to knit my dream one by one.
And the old resolution that i always have every year since i’m  junior high school student is found my faith man.  I’m single until now when my friends have many x-boyfriend. It is not because no man like me or love me, but it’s because of my choice :p
Yeah, this is my journal for 2014,  and i believe  i can get it as soon as i’m work hard, never give up, spirit, patient, fight, pray, and believe to Allah that no effort in vain J
And for everybody, i hope all of you have a journal for this year too and doing whatever you can do without forget about Allah J
Fighting for all of us !!! we can if we want ^^


 

Blog Template by BloggerCandy.com